Mediaislam.id

Dewan Da’wah Bogor Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Cianjur

Cianjur (Mediaislam.id) – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor menyalurkan donasi berupa bahan kebutuhan pokok kepada warga terdampak bencana di Kampung Pasir Tangkil, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabutapen Cianjur pada Kamis, 19 Desember 2024. Penyerahan donasi dilakukan secara simbolis oleh Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor, Ustaz Abdul Khalim, kepada Kepala Desa Kadupandak, Yandi Septiana. Donasi yang diserahkan meliputi beras, sembako, perlengkapan dapur, air mineral, pakaian, serta kebutuhan mendesak lainnya. Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Abdul Halim berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak luapan Sungai Cibuni yang merusak pemukiman. Sementara itu, Kepala Desa Kadupandak, Yandi Septiana dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan bantuan yang diterima, serta menegaskan pentingnya peran donatur dalam mendukung proses pemulihan pasca bencana. Di acara tersebut, Wakil Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Wilyudin Dhani memberikan tausiyah untuk memberikan motivasi kepada masyarakat terdampak bencana. Ia mengingatkan pentingnya beribadah dengan benar kepada Allah, menjauhi kesyirikan, dan menjadikan musibah sebagai sarana introspeksi diri. Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua DKM Masjid Besar Kecamatan Kadupandak, Hilman Albaihaqi, yang memohon kekuatan dan kesabaran bagi para korban untuk menghadapi ujian ini. Kegiatan sosial ini dihadiri lebih dari 100 warga Desa Kadupandak yang turut berpartisipasi dalam program Semarak (Sedekah Makan Siang) yang digelar Dewan Da’wah. Hadir pula sejumlah pengurus Dewan Da’wah, antara lain Ustaz Muhammad Roinul Balad (Ketua Dewan Da’wah Jawa Barat), dr Ferdinand, Gumelar (Pengurus Dewan Da’wah Kota Bogor) dan lainnya. Hadir juga mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Kota Bogor. Seperti diketahui, luapan sungai Cibuni telah berdampak pada 192 jiwa, dengan 62 rumah mengalami kerusakan, termasuk 18 yang ambruk total. Meski tidak ada korban jiwa, banyak warga kehilangan tempat tinggal. Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Perkim (Kawasan Permukiman) memberikan bantuan berupa program renovasi rumah yang rusak serta memfasilitasi sewa tempat tinggal sementara selama enam bulan. Saat ini, sebagian warga tinggal bersama kerabat atau di pemukiman kosong, sementara lainnya memanfaatkan tenda darurat. [ ]

Bertemu Tokoh 38 Ormas Islam, Menag Nasaruddin: Kita Solid Selesaikan Persoalan Umat

Jakarta (MediaIslam.id) – Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar mengajak tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam agar selalu solid dalam membina dan membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik untuk kemaslahatan bangsa. “Saya mengajak para tokoh agama dan seluruh ormas agar selalu solid, abaikan perbedaan yang mengarah perpecahan. Saya senang dan bahagia bertemu dengan para tokoh agama malam ini. Para tokoh agama memikirkan bangsa ini siang malam tanpa kenal lelah,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/12/2024). Pihaknya akan rutin mengajak para tokoh agama dan ormas keagamaan untuk membahas berbagai persoalan bangsa serta mencari solusi dalam mengatasinya. Nasaruddin menyampaikan, saat ini banyak tempat yang bisa dijadikan ruang pertemuan. Gedung dan ruangan di Istiqlal, Gedung MH Thamrin, dan Gedung Kementerian Agama Lapangan Banteng. “Saya sengaja memilih tempat pertama untuk pertemuan malam ini di Masjid Istiqlal untuk keberkahan perjumpaan ini,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini. Ia juga berpesan kepada seluruh tokoh agama yang hadir dalam pertemuan, agar jangan sungkan ketika ada hal-hal yang perlu dilakukan. “Saya dan Dirjen Bimas Islam siap membantu. Kita sama. Apa yang kita miliki di Kemenag, akan kita share. Apa yang bisa kami bantu, mohon disampaikan,” kata Menag. Ia mencontohkan apabila ada persoalan perihal perkawinan, pelecehan seksual, asusila, dan lain-lain, Kemenag peduli untuk menyelesaikan persoalan-persoalan keumatan. “Saya mohon kita bersama-sama dan solid menyelesaikan persoalan keumatan. Ini menjadi concern bersama. Banyak persoalan global, kalau kita tidak solid, maka akan semakin parah. Jangan sesama kita saling fitnah,” kata Menag. Menag juga mengajak seluruh tokoh agama untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan bersama untuk mencari solusi persoalan yang ada. More pages: 1 2

Sedekah di Era Digital, Inspirasi atau ‘Flexing’?

DI ERA digital ini, sedekah telah mengalami transformasi yang signifikan. Dengan kemajuan teknologi, banyak orang kini dapat bersedekah dengan lebih mudah melalui berbagai platform online. Namun, fenomena ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah sedekah di era digital lebih banyak menjadi ajang flexing (pamer/riya’) atau benar-benar memberikan inspirasi? Kemudahan Bersedekah di Era Digital Teknologi telah mempermudah proses bersedekah. Dengan hanya beberapa klik, kita bisa menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Platform seperti Baznas, kitabisa.com, GoFundMe, dan berbagai aplikasi perbankan memungkinkan kita untuk berdonasi kapan saja dan di mana saja. Kemudahan ini tentu saja membawa dampak positif, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam atau pandemi, di mana bantuan cepat sangat dibutuhkan. Fenomena Flexing di Media Sosial Namun, di sisi lain, kemudahan ini juga memunculkan fenomena flexing, di mana orang-orang memamerkan aktivitas sedekah mereka di media sosial. Flexing ini sering kali dilakukan dengan niat untuk menunjukkan kebaikan hati atau status sosial. Meskipun tidak ada yang salah dengan berbagi kebaikan, ada kekhawatiran bahwa niat tulus untuk membantu bisa tergeser oleh keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan pujian. Inspirasi dari Sedekah Digital Di balik fenomena flexing, ada banyak cerita inspiratif yang muncul dari sedekah digital. Banyak individu dan komunitas yang menggunakan platform online untuk menggalang dana bagi mereka yang membutuhkan. Misalnya, kampanye penggalangan dana untuk biaya pengobatan, pendidikan, atau bantuan bencana sering kali mendapatkan respons yang luar biasa dari masyarakat. Kisah-kisah ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial. More pages: 1 2

Haedar Nashir Terima Hamengku Buwono IX Award dari UGM

Jakarta (MediaIslam.id) – Universitas Gadjah Mada menganugerahkan Hamengku Buwono IX Award 2024 kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Penghargaan itu disampaikan dalam puncak perayaan Dies Natalis ke-75 UGM di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Kamis, 19/12/2024. UGM menilai Haedar adalah tokoh yang memiliki jasa besar dalam bidang pendidikan, sosial, politik, dan kemanusiaan. “Kami berterima kasih kepada Bu Rektor (UGM) dan seluruh jajaran, juga terima kasih kepada Keraton dan semua pihak yang telah membuat saya diberi kesempatan untuk memperoleh anugerah Hamengku Buwono IX ini,” kata Haedar Nashir, seperti dilansir ANTARA. Selama enam tahun menyelesaikan program magister dan doktoral di UGM, Haedar mengaku beruntung karena memperoleh lima nilai yang hingga kini tertanam dan dipraktikkan dalam kehidupan. Nilai yang pertama, kata Haedar, yakni kebenaran yang berbasis pada ilmu dan terkoneksi dengan Pancasila, agama, dan kebudayaan luhur bangsa. Ia juga mengaku, selama mempelajari ilmu sosiologi di UGM mendapatkan pemahaman bahwa kebenaran adalah nilai utama yang harus dijunjung seorang ilmuwan. “Nilai selanjutnya adalah tradisi keilmuan. UGM ini bukan sekadar kampus akademik, tapi juga school of thought, jadi sekolah pemikiran. Jujur saya sendiri mendapat banyak alat, metodologi yang interkoneksi,” ujar dia. Nilai ketiga yang ia dapatkan dari UGM adalah persatuan dalam keragaman karena mahasiswa dari latar belakang yang berbeda, dapat hidup dan tumbuh di kampus ini. Berikutnya, nilai keempat adalah kampus rakyat yang memberi kecintaan terhadap rakyat. “Menerjemahkannya itu mencintai rakyat dengan kerja-kerja praksis keilmuan lewat KKN, dan para alumninya dari institusi ini,” ujar Haedar. More pages: 1 2

Komunitas Anak Muda Healing with Qur’an akan Gelar Kajian bersama Dennis Lim

Bogor (Mediaislam.id) – Komunitas Healing with Qur’an (HwQ), Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) Al Hidayah bersepakat menjalin kolaborasi strategis dalam upaya menciptakan wadah pembinaan pemuda berbasis dakwah yang kreatif dan menarik. Kolaborasi tersebut disepakati dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor KalamTV, Ciwaringin, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa lalu (17/12/2024). Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari ketiga lembaga dengan sejumlah agenda dan rencana kolaborasi jangka panjang. Mereka mengusung dakwah dengan pendekatan ringan, inspiratif, dan relevan bagi pemuda. Fera dari perwakilan Healing with Qur’an (HwQ) menegaskan pentingnya pendekatan bertahap. “Mengaji itu menyenangkan. Kita mulai dari sisi-sisi yang menarik dan ringan dulu,” ujarnya. Selanjutnya, Syawal, perwakilan dari FSLDK Priangan Barat, menjelaskan bahwa terbentuknya FSLDK dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kurangnya minat pemuda dalam berjamaah dan berorganisasi, serta terbatasnya wadah pembinaan yang mampu menarik minat generasi muda. Menjawab tantangan ini, FSLDK Priangan Barat, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung program-program yang diinisiasi oleh Komunitas Healing with Qur’an (HwQ). “HwQ memiliki konsep menarik yang layak untuk kita support. Ini selaras dengan beberapa kegiatan yang sudah ada di kampus, terutama dalam bidang media. Kolaborasi ini menjadi peluang besar untuk menyebarkan dakwah secara lebih luas,” ujar Syawal. Kolaborasi antara HwQ, FSLDK, dan HIMA diharapkan dapat menciptakan ekosistem dakwah yang lebih segar, kreatif, dan menarik bagi generasi muda. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat sinergi antar-lembaga, tetapi juga membuka ruang yang lebih luas bagi pemuda untuk terlibat dalam dakwah. “Sinergi ini adalah wujud nyata dari semangat kolaborasi lintas lembaga. Semoga program ini dapat terus berkembang dan menjadi magnet bagi para pemuda untuk lebih dekat dengan Qur’an,” tutup Syawal. Komunitas Healing with Qur’an (HwQ) kembali menggelar kajian inspiratif Season 2 dengan tema “Bagi Raport Akhir Tahun”. Acara ini akan berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, pukul 18.30 WIB, bertempat di Kopi Tugoh, Pajajaran, Kota Bogor. Kajian kali ini menghadirkan tiga pembicara inspiratif, yaitu Koh Dennis Lim, Kang Alvin, dan Kang Arya, yang akan membahas refleksi diri dan evaluasi di akhir tahun. Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi peserta untuk mengevaluasi pencapaian pribadi, spiritual, dan sosial selama setahun terakhir. [ ]

Sekjen BKsPPI Hadiri Mukernas MUI ke-IV

Jakarta (Mediaislam.id) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 17-19 Desember 2024. Hadir dalam acara ini seluruh pengurus MUI Pusat dan MUI Propinsi dan juga hadir ormas-ormas Islam. Turut hadir pula pimpinan Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) yang diwakili oleh Sekjen Dr. Akhmad Alim. Mukernas IV ini mengangkat tema “Meneguhkan Peran MUI sebagai Pelayan Umat (Khadimul Ummah) dan Mitra Pemerintah (Shadiqul Hukumah)”. Dalam melayani umat MUI telah banyak melakukan segala upaya mengawal akidah umat, ibadah, muamalah, dan semua bidang kehidupan. Dalam bersinergi dengan pemerintah, MUI selalu menggunakan pendekatan tausiah bil hikmah, mendukung segala kebijakan pemerintah yang tidak bertentangan dengan syariah. Dalam sambutan para pimpinan MUI dan Kementerian yang hadir menyampaikan bahwa kehadiran MUI sebagai cahaya pencerah yang menaungi umat dari segala kegelapan. Demikian juga sebagai wadah pemersatu umat yang menjadi warna kebaikan masyarakat, bangsa, dan responsif terhadap masalah isu-isu aktual global. Dalam diskusi peserta yang hadir juga dibahas masalah-masalah aliran sesat yang merajalela tersebar hampir diseluruh penjuru propinsi di Indonesia, juga masalah kesenjangan ekonomi yang tidak merata di masyarakat, dari sini perlu ada solusi yang tepat dalam menjawab seluruh tantangan tersebut. [ ]

Masjid Nurul Hidayah dan Bakrie Amanah Bagikan 100 Sepeda dalam Acara Khitanan untuk Negeri 2024

Jakarta, Mediaislam.id–Masjid Nurul Hidayah berkolaborasi dengan Bakrie Amanah menggelar Program Sosial bertajuk “Khitanan untuk Negeri 2024” yang dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/12).Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh kebahagiaan, dengan diikuti oleh 100 anak peserta khitan dari berbagai wilayah sekitar. Acara ini mendapat kehormatan dengan kehadiran mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, yang turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyampaikan pentingnya kegiatan sosial seperti khitanan massal sebagai upaya bersama dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya bagi anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Antusiasme terlihat jelas dari wajah para peserta khitan yang hadir bersama keluarga mereka sejak pagi hari. Tidak hanya menjalani proses khitan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional, para peserta juga mendapatkan berbagai bingkisan menarik, uang santunan dan hadiah spesial berupa sepeda. Pemberian hadiah ini menjadi simbol kebahagiaan dan dukungan untuk anak-anak yang telah dengan berani mengikuti khitan.Program “Khitanan untuk Negeri 2024” ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial Bakrie Amanah dan Masjid Nurul Hidayah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam hal kesehatan anak. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat dari sisi medis, tetapi juga dapat meringankan beban orang tua serta membangun semangat kebersamaan di tengah masyarakat.Zulfikar Irsjad selaku DKM Masjid Nurul Hidayah juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bakrie Amanah serta seluruh pihak yang telah mendukung jalannya acara ini. Dengan adanya dukungan tersebut, acara berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. Aprima Syafrino selaku perwakilan Bakrie Amanah menyampaikan bahwa khitanan massal ini adalah bagian dari komitmen Bakrie Amanah untuk terus berperan aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan mendapatkan layanan kesehatan terbaik. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap anak-anak bisa tumbuh sehat dan penuh semangat,” kata Aprima. Sementara itu, suasana haru dan gembira begitu terasa saat anak-anak menerima hadiah sepeda dan bingkisan. Para orang tua pun menyambut acara ini dengan penuh syukur, karena kegiatan seperti ini sangat membantu mereka, baik secara finansial maupun moral.Melalui program Khitanan untuk Negeri 2024, Masjid Nurul Hidayah dan Bakrie Amanah berharap dapat terus memberikan kontribusi positif serta membawa manfaat bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian dan semangat kebersamaan dalam membangun generasi muda yang sehat, berdaya, dan penuh harapan.* (BA)

Ulama Jabar Beri Nasihat untuk Gubernur Terpilih, Ingatkan Sunda Identik dengan Islam

Bandung (Mediaislam.id) – Puluhan tokoh yang menjadi delegasi dari Aliansi Ulama dan Tokoh Jawa Barat melakukan audensi dengan Pimpinan DPRD Jawa Barat di Gedung Bamus DPRD Jabar pada Rabu (19/12/2024). Audiensi dilakukan untuk menyampaikan pepeling atau pesan penting kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Koordinator Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar Ustaz Asep Syaripudin (UAS) mengatakan, pesan ini disampaikan mengenai hubungan sunda dan Islam. Pria yang akrab disapa Kang UAS itu menjelaskan, sebagai masyarakat Jawa Barat, hubungan Sunda dan Islam sudah menjadi ruh jati diri Ki Sunda dari generasi ke generasi. ‘’Inilah yang harus dirawat dan dilestarikan serta dikuatkan melalui kebijakan politik pemerintah provinsi Jawa Barat,’’ ujar Kang UAS dalam keterangan persnya. Pihaknya menegaskan, hubungan Sunda dan Islam harus tetap dijaga agar menghidari kegaduhan yang disebabkan oleh praktek tradisi dan ritus Sunda Wiwitan yang bertentangan dengan syariat Islam. Oleh karena itu, kata Kang UAS, sudah menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat untuk selalu menjaga aqidah umat Islam di Jawa Barat. “Dengan begitu tanah Pasundan ini akan menjadi negeri yang berkah, gemah ripah repeh rapih serta mendapatkan maghfirah Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” harapnya. Pada keempatan tersebut, Kang UAS menyampaikan naskah pepeling yang berisi pesan penting dari kalangan ulama dan tokoh agama untuk Gubernur terpilih Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Pepeling atau Tadzkirah tersebut disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa, Wakil Ketua I DPRD Jabar Iwan Suryawan dan Wakil Ketua IV DPRD Jabar Acep Jamaludin di ruangan Bamus DPRD Jabar. Adapun Pepeling dan Tadzkirah tersebut adalah sebagai berikut: BismillahirrahmanirrahiimAsyhadu allaa ilaaha illallah wa ashadu anna Muhammadar rasulullahAmma Ba’du Islam memiliki sejarah yang panjang dan kaya di Tatar Sunda. Yang mencerminkan proses akulturasi budaya dan Islamisasi antara Islam dengan tradisi dan adat Sunda. Sehingga Identitas “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” menjadi cerminan dari keberhasilan proses Islamisasi ini, yang hingga kini masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Tatar Sunda Kaum Muslimin etnis Sunda di Jawa Barat menerima identitas Islam dan Sunda sebagai dua eksistensi yang saling mengisi satu sama lain. Islam menjadi bagian dari identitas Sunda. Islam Nyunda, Sunda Ngislam. Sunda dengan Islam merupakan dua hal yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya. Adalah ungkapan yang penuh makna, bahwa “ngalangkungan Islam Sunda nanjung, ngalangkungan Sunda Islam wuwuh tetep agung” (melalui Islam, Sunda berwibawa, melalui Sunda, Islam tetap agung). Artinya sebagai gambaran bahwa antara Islam dan Sunda memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Dalam realitas kehidupan masyarakat Sunda, akan terasa heran, apabila ada orang Sunda beragama selain Islam. Sunda telah sejak lama ‘branded’ dengan Islam. Maka, “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” (Mang Endang Saefudin Anshary dalam acara Riungan Masyarakat Sunda di Bandung, 1967, Ajip Rosidi, 2010) sudah menjadi ruhiah jatidiri Ki Sunda era Islamisasi yang akan “mawa Raharja Dunya Akheratna”, sebagaimana masyarakat etnis Minang dengan adagiumnya “Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah”. Dengan demikian, kami kalangan Ulama dan Tokoh Jawa Barat, memberikan tadzkirah: 1. Bahwa Gubernur sebagai pemimpin masyarakat khususnya di Jawa Barat yang mayoritas etnis Sunda senantiasa mengayomi keimanan dan ketaqwaan rakyatnya yang Muslim dengan bimbingan para Ulama. 2. Bahwa ekspresi jatidiri Sunda di Tatar Sunda, Jawa Barat dengan adagium “silih asah, silih asih, silih asuh,” sejatinya telah mendapat celupan (sibghah) nilai spiritualitas wahyu (al Quran) dengan nilai-nilai akhlaqul karimah dalam Islam yang sudah dijalankan sebagai ‘living al Quran’ berabad-abad lamanya. 3. Bahwa DPRD Jawa Barat sebagai representasi aspirasi dan keyakinan mayoritas masyarakat Jawa Barat, dengan etnis Sunda Muslim berkomitmen memperkuat jatidiri Ki Sunda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala; yang menghargai perbedaan, namun bersifat seperti ‘lebah madu; yang berprinsip “moal usik mun teu diosok-osok’; bahkan sebaliknya memberikan faedah dengan madunya dan sengatan serumnya menjadi obat. 4. Bahwa kami Ulama dan Tokoh umat Islam di Jawa Barat senantiasa akan mengawal setiap kebijakan politik kebudayaan dan keagamaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar selaras dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kesundaan yang telah menjadi identitas yang berpadu-padan sehingga selaras dan harmonis mewujudkan Jawa Barat Berkah, Thoyyibah, wa robbun Ghofur dengan Syariah. Puluhan ulama dan tokoh Jabar yang hadir dalam audiensi tersebut antara lain Dr. KH. Ahmad Rofi’i, Lc, MPd (Pimpinan Ponpes Al I’tishom Karawang), KH. Muhammad Syarif Hidayat (Pimpinan Ponpes Al Hasan Ciamis & Ketua HAMIDA Jabar), Damin Sada (Ketua Jawara Jaga Kampung Bekasi), KH. Nurul Mubin (Pimpinan Ponpes An Najiyah Tasikmalaya & Ketua Mahkamah Front DPD FPI Jabar), KH. Cecep Abdul Halim Musaddad, Lc (Pimpinan Ponpes Darussalam Wanaraja Garut), Dr. KH Saepul Islam Mubarok, Lc, M.Ag (Pimpinan Pesantren Maqdis), Ucin Herfin, SPd, MPd (Ketua PW Hizbul Wathan Jabar), Dr. Memet Hakim (Penasehat APIB), Hidayatullah, MAg (Ketua PW Hidayatullah Jabar), Ir. Abdullah Su’aib, MM (Ketua FSOI Jabar) dan lainnya.