Hidayatullah.com– Kematian seorang pelajar di kota Pucheng, China, menyulut aksi protes yang diwarnai aksi kekerasan oleh aparat dan demonstran.
Dalam sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial tampak para pengunjung rasa melemparkan sejumlah barang ke arah polisi dan petugas memukuli sejumlah demonstran di Pucheng, Provinsi Shaanxi, lansir BBC Jumat (10/1/2025).
Pihak berwenang mengatakan remaja lelaki tersebut meninggal dunia pada 2 Januari akibat kecelakaan di asrama sekolahnya. Namun, kemudian muncul kabar di media sosial ada sesuatu yang ditutupi dalam kasus kematian itu.
Aksi protes kemudian merebak dan berlangsung selama beberapa hari, sebelum akhirnya pekan ini ditindak keras oleh aparat, yang terlihat memukuli sejumlah pengunjuk rasa.
Media pemerintah tidak banyak memberitakan aksi protes di Pucheng tersebut. Namun, beberapa video telah bocor dari China dan diunggah di platform X.
BBC sudah mengkonfirmasi video-video tersebut direkam di Pusat Pendidikan Vokasi Pucheng.
Ketika dikontak oleh BBC, seorang perwakilan dari departemen humas pemerintah Pucheng membantah adanya aksi protes.
Dalam sebuah pernyataan otoritas setempat yang dirilis awal pekan ini, disebutkan bahwa remaja yang meninggal itu bernama belakang Dang dan siswa tahun ketiga di sekolah tersebut.
Sebelum kematiannya, Dang terbangun pada malam hari akibat suara sejumlah siswa yang sedang bercakap-cakap di asrama, menurut pernyataan itu. Dia kemudian terlibat pertengkaran dan perkelahian dengan seorang siswa, yang kemudian diselesaikan oleh pejabat sekolah.
Namun kemudian di malam itu, mayatnya ditemukan oleh seorang siswa lain tergeletak di kaki bangunan asrama.
Pernyataan itu menggambarkannya sebagai “kecelakaan di mana seorang siswa terjatuh dari ketinggian di sekolah”. Dikatakan pula bahwa polisi sudah melakukan autopsi dan penyelidikan, dan “untuk saat ini tidak dianggap sebagai kasus kriminal”.
Namun, kemudian beredar kabar di media sosial bahwa Dang bunuh diri karena menjadi korban perundungan oleh siswa yang bertengkar dengannya.
Beredar rumor juga bahwa luka-luka yang dialami Dang tidak sesuai dengan penjelasan pihak berwenang tentang peristiwa itu, dan bahwa pihak keluarga lama tidak diperkenankan untuk melihat jasadnya.
Perundungan merupakan topik yang sangat sensitif di China. Sejumlah kasus kematian siswa beberapa tahun terakhir menyulut aksi protes. Bulan lalu, pengadilan di China menjatuhkan hukuman penjara untuk waktu yang lama atas dua remaja yang membunuh seorang teman sekelasnya.
Demonstrasi massa sebenarnya kerap terjadi di China, tetapi pihak berwenang sangat sensitif menghadapi aksi-aksi unjuk rasa terutama sejak tahun 2022 yang memprotes kebijakan pandemi Covid-19 pemerintahan Presiden Xi Jinping.*
Sumber Klik disini