Hidayatullah.com– Seorang pendakwah hendaknya menyampaikan ajaran-ajaran Islam secara bijaksana, rasa hormat, dan menunjukkan karakter teladan guna memastikan pesan diterima secara positif oleh masyarakat. Demikian pesan Menteri Agama Malaysia Datuk Dr Mohd Na’im Mokhtar, menyusul viral kasus Miftah Maulana yang berkata-kata kasar terhadap seorang penjual es teh.
“Berceramah bukan tentang memancing pertengkaran atau menumbuhkan permusuhan. Khotbah tidak boleh berisikan ejekan, hinaan, atau meremehkan orang lain,” pesannya.
“Dakwah harus dilakukan dengan ilmu dan hikmah, disertai dengan kebaikan dan akhlak yang mulia.” kata Mohd Na’im saat berpidato dalam acara National Preacher Awards (APN) 2024 yang merupakan puncak dari Program Dakwah Nasional di Putrajaya hari Kamis (5/12/2024), lapor Bernama.
Mohd Na’im juga menggarisbawahi bahwa dakwah tidak boleh dilakukan dengan cara yang menyebabkan perpecahan atau memicu perselisihan dalam masyarakat.
Sebelumnya pada hari yang sama, dalam rapat bulanan Kementerian Keuangan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga menyinggung soal kasus Miftah Maulana.
Dia menggambarkan kejadian itu sebagai pengingat bahwa kesombongan dan keangkuhan adalah perangkap yang tidak hanya menyerang mereka yang kurang ilmu agama, tetapi juga bisa menyerang mereka yang menguasai ilmu agama.*
Sumber Klik disini