Angka Kelahiran di Jerman Menurun Tajam

Share

Hidayatullah.com– Para peneliti mengatakan bahwa mereka melihat adanya penurunan yang tajam pada angka kelahiran di Jerman, terutama di bagian timur.

Ifo Institute for Economic Research mengatakan dalam laporan terbaru yang dirilis hari Rabu (23/10/2024) bahwa Jerman mengalami penurunan tajam pada angka kelahiran, terutama di negara-negara bagian yang berada di sebelah timur.

Para peneliti di Ifo memperkirakan penyebabnya antara lain pandemi Covid-19, perang di Ukraina. Inflasi tinggi juga disinyalir menyebabkan “keluarga-keluarga muda menunda untuk memiliki keturunan,” kata Joachim Ragnitz, salah satu peneliti di Ifo seperti dilansir DW.

Secara umum, angka kelahiran berkurang 80.000 pada 2022 dan 2023 daripada yang diharapkan, kata Ragnitz.

Ragnitz adalah pakar perubahan demografi yang mempelajari tren itu di Jerman Timur. Dia mengatakan angka kelahiran “berubah drastis kurun tiga tahun terakhir.”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata selama hidupnya seorang wanita hanya melahirkan 1,58 anak pada 2021 dan turun menjadi 1,35 pada saat ini.

Pada 2023, tercatat ada 693.000 kelahiran anak, atau hampir 13% lebih rendah dibandingkan jumlah anak yang dilahirkan pada tahun 2021. Namun, di bagian timur Jerman angkanya 17%.

Pada tahun 2011 sampai 2016, tingkat kesuburan di Jerman meningkat dari 1,39 menjadi 1,59 yang sebagian disebabkan oleh kondisi keluarga dengan anak yang lebih baik secara umum, serta kedatangan keluarga imigran yang memiliki angka fertilitas lebih tinggi. Sebagaimana diketahui pada 2011-2016 Jerman membuka pintu seluas-luasnya bagi kedatangan migran dan pengungsi.

Peneliti mengaku tidak dapat memastikan apakah penurunan itu disebabkan terjadinya perubahan dalam perencanaan keluarga yang permanen atau sementara, alias disebabkan alat kontrasepsi permanen/sementara.

“Para politisi sebaiknya memantau perkembangan ini lebih cermat, guna menghindari kemungkinan pengambilan keputusan yang salah saat memperluas kebijakan tentang penitipan anak dan sekolah,” kata Ragnitz.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News