Hidayatullah.com– Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dengan bentrokan militer antara Israel dan Iran, terungkap bahwa hanya 2 diplomat Korea yang ditempatkan di kawasan itu yang fasih berbahasa Arab.
Angka ini mengkhawatirkan, mengingat Korea memiliki 19 misi diplomatik di Timur Tengah. Artinya, hanya satu dari 10 kedutaan yang memiliki diplomat yang mampu berkomunikasi dalam bahasa setempat, lapor The Korea Times Sabtu (5/10/2024).
Menurut anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea Wi Sung-lac, Kementerian Luar Negeri hanya memiliki 4 diplomat yang fasih berbahasa Arab, dua ditempatkan di kantor pusat kementerian dan dua ditugaskan di Timur Tengah.
Korea Selatan memiliki kedutaan besar di 17 negara Timur Tengah – termasuk di Israel, Iran dan Libanon – dan konsulat di Dubai dan Jeddah.Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa mereka, yang disebutnya sebagai ahli bahasa, direkrut melalui program khusus untuk diplomasi regional atau pakar sektor publik.
Namun, kritik dari dalam maupun luar kementerian menunjukkan bahwa kemampuan bahasa asing, terutama bahasa kedua seperti bahasa Arab, menurun secara keseluruhan. Per tahun lalu, hanya 19 persen diplomat Korea Selatan yang ditempatkan di negara-negara yang bukan berbahasa Inggris mampu berbicara bahasa lokal.
Meskipun kementerian memiliki sistem untuk menilai dan mendidik diplomat dalam bahasa asing utama seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, pelatihan untuk bahasa-bahasa lain seperti Arab dan Vietnam belum memadai.
Seorang pejabat senior mengatakan bahwa hanya “ada sedikit insentif bagi mereka yang mengkhususkan diri dalam bahasa seperti bahasa Arab, karena belum tentu mereka mendapatkan penugasan yang bergengsi.”
Beberapa diplomat bahkan mengatakan bahwa lebih menguntungkan untuk fokus mempelajari bahasa yang digunakan di pos-pos global utama.
“Apabila Korea benar-benar ingin menjadi negara penting dunia, kita harus memprioritaskan perekrutan dan pengembangan diplomat yang memahami bahasa dan budaya di kawasan utama,” kata Wi.*
Sumber Klik disini