Hidayatullah.com– Angkatan Laut New Zealand kehilangan kapal untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, setelah salah satunya kandas di lepas pantai Samoa.
HMNZS Manawanui, kapal spesialis penyelaman dan pencitraan laut, mengalami masalah di posisi sekitar satu mil laut dari Pulau Upolu pada Sabtu malam waktu setempat, saat melakukan survei terumbu karang.
Kapal milik Royal New Zealand Navy itu menabrak karang, kemudian terbakar dan terbalik dan akhirnya tenggelam.
Semua 75 orang yang berada di atas kapal tersebut berhasil diselamatkan pada Ahad dini hari, kata Angkatan Pertahanan New Zealand dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC Ahad (6/10/2024).
Penyebab insiden itu masih belum diketahui dan akan dilakukan penyelidikan, kata pejabat terkait.Peristiwa itu terjadi saat cuaca buruk dan berangin.
Para pejabat militer menjelaskan tim penyelamat harus “berjuang melawan” arus dan angin yang mendorong kuat kapal penyelamat ke arah terumbu karang, sementara gelombang besar membuat upaya penyelamatan menjadi semakin “menantang”.
Para pejabat mengatakan area tersebut belum disurvei ulang sejak 1987.Awak kapal dan penumpang – termasuk tujuh ilmuwan dan empat personel militer asing – ditampung di Samoa sebelum diterbangkan kembali ke New Zealand.
Per hari Ahad pukul 06:40 waktu setempat, kapal tersebut terlihat miring dan asap mengepul darinya.
Pada pukul 09:00, posisinya sudah di bawah permukaan air laut.
Dalam konferensi pers, Menteri Pertahanan Judith Collins menggambarkan insiden tersebut sebagai “hari yang sangat menyedihkan bagi Angkatan Laut”.
“Namun semua orang berhasil diselamatkan, dan itu, harus saya katakan, berkat profesionalisme [awak kapal], pelatihan, dan keberanian mereka sendiri,” kata Collins.
Dave Poole, yang menyaksikan kapal terbakar, menceritakan kepada kantor berita Reuters apa yang dilihatnya. “Saat kami memasuki teluk, kami melihat kapal tanpa ada asap. Dalam waktu 15 menit, api dan asap terlihat. Kapal tenggelam tak lama kemudian.”
HMNZS Manawanui adalah kapal Royal New Zealand Navy pertama yang tenggelam secara tidak sengaja sejak negara tersebut berpartisipasi dalam pertempuran laut semasa Perang Dunia Kedua.
Beberapa kapal lainnya sengaja ditenggelamkan dalam kurun waktu tersebut karena berbagai alasan, termasuk untuk dijadikan bangkai kapal atau terumbu karang buatan.
Para pejabat militer mengatakan sekarang upaya yang harus dilakukan adalah evakuasi kapal dari lokasi dan meminimalkan dampak lingkungan akibat tenggelamnya kapal tersebut.*
Sumber Klik disini