Hidayatullah.com– Tiga warga negara India ditangkap dan dikenai dakwaan dalam kasus pembunuhan seorang tokoh separatis Sikh di Kanada, yang memicu ketegangan diplomatik di antara kedua negara.
Hardeep Singh Nijjar, 45, ditembak mati pada 18 Juni 2023 oleh sejumlah pria bertopeng. Lokasi penembakan terjadi di area parkir tempat peribadatan kaum Sikh, Guru Nanak Sikh Gurdwara di Surrey, sekitar 30 kilometer ke arah timur dari kota Vancouver.
Saat memberikan pengumuman hari Jumat (3/5/2024), Superintendent Mandeep Mooker mengatakan ketiga orang tersangka itu adalah Karan Brar, 22, Kamal Preet Singh, 22, and Karan Preet Singh, 28.
Mereka tinggal di Edmonton, Alberta, di mana mereka ditangkap. Menurut dokumen pengadilan, ketiganya dijerat dakwaan pembunuhan tingkat pertama, serta konspirasi untuk melakukan pembunuhan.
Mereka sudah tinggal di Kanada selama tiga sampai lima tahun, kata polisi.
Investigasi masih terus berlanjut, termasuk penyelidikan tentang kemungkinan keterlibatan negara atau pemerintah India pimpinan PM Narendra Modi dalam pemenuhan tersebut.
Nijjar merupakan tokoh separatis Sikh yang secara terbuka mengkampanyekan pendirian Khalistan — kampung halaman independen baginkaum Sikh di daerah negara bagian Punjab, India.
Pada tahun 1970-an, kaum Sikh melancarkan pemberontakan di India, dengan korban tewas ribuan orang. Aksi pemberontakan dihentikan pada dekade selanjutnya.
India menganggap Nijjar sebagai seorang teroris yang memimpin kelompok militan separatis.
Orang-orang yang dekat dengan Nijjar mengatakan dia pernah mendapatkan peringatan dari dinas intelijen Kanada sebelum kematiannya, bahwa dia berada di dalam daftar “target pembunuhan” dan dia juga menerima sejumlah ancaman mati.
Moninder Singh, anggota British Columbia Gurdwaras Council yang berteman dengan Nijjar selama 15 tahun, mengatakan kepada BBC News bahwa komunitas Sikh sangat berterima kasih kepada pihak berwenang atas perkembangan penyelidikan kasus ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tiga bulan setelah Nijjar dibunuh, Perdana Menteri Justin Trudeau dalam pidatonya di majelis rendah parlemen Kanada House of Commons, mengatakan bahwa aparat kemanan sedang menelusuri kemungkinan keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan tersebut.
Pernyataan Trudeau itu mendapatkan kecaman keras dari India yang memaksa Kanda untuk mengurangi jumlah diplomatnya di Delhi.*
Sumber Klik disini