Pemerintah Korea Selatan Tampik Tanggung Jawab Kekacauan Penyelenggaraan World Scout Jamboree 2023

Share

Hidayatullah.com– Pemerintah Korea Selatan menampik tanggung jawab atas kekacauan yang terjadi saat penyelenggaraan World Scout Jamboree tahun lalu setelah dipersalahkan oleh pihak penyelidik independen.

World Scout Jamboree merupakan acara perkemahan pemuda terbesar sedunia – mengumpulkan anggota kepanduan dari seluruh dunia empat tahun sekali.

Jambore yang digelar pada bulan Agustus 2023 diwarnai berbagai masalah sejak awal. Lokasi perkemahan berada di Saemangeum, sebuah daratan delta di mulut sungai Dongjin dan Mangyeong yang menghadap Laut Kuning.

Di delta yang hanya berupa tanah berumput tanpa ada pepohon besar itu, puluhan ribu anak ditempatkan di tenda-tenda. Pada siang hari anak-anak banyak yang pingsan karena suhu mencapai 40 derajat Celsius, tanpa makanan dan minuman yang cukup.

Kontingen Inggris memutuskan menarik lebih dari 4.500 dari lokasi perkemahan disebabkan berbagai masalah yang muncul di lapangan. Keputusan itu diikuti oleh negara-negara lain.

Laporan yang dirilis oleh panel independen itu mengatakan fasilitas kesehatan dinlokasi sangat tidak memadai, sejumlah klinik bahkan sama sekali tidak terhubung dengan aliran listrik. Persediaan kebutuhan medis darurat, seperti larutan garam untuk mengatasi dehidrasi, jumlahnya terbatas.

Dalam laporannya, tim investigasi menuding pemerintah Korea Selatan sengaja tidak memberikan penjelasan yang lengkap kepada organisasi kepanduan nasional negara-negara peserta dan organisasi kepanduan internasional perihal persiapan jambore dan kondisi lokasi perkemahan.

Laporan itu menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, penjagaan terhadap para peserta belia, dukungan medis, makanan dan minuman yang diperlukan, sanitasi dan higiene sangat kurang bahkan tidak memadai, tidak seperti yang dijanjikan panitia.

Panel investigasi juga mengatakan pemerintah Korea Selatan yang merupakan “panitia de facto” jambore bersikap membesarkan masalah yang ada dan menyebabkan sejumlah komplikasi struktural dan koordinasi.

Pemerintah Korea Selatan berusaha mengelakkan peninjau penyelenggaraan jambore dengan tidak memberikan informasi kepada tim investigasi.

“Sangat disayangkan, para pejabat pemerintahan tidak dapat memberikan banyak informasi yang dibutuhkan, terutama berkas finansial terkait penyelenggaraan acara tersebut,” kata laporan itu.

.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

Panel independen itu juga menuding Korean Scout Association dan pemerintah Korea Selatan, mengesampingkan organisasi kepanduan dunia dan menangani sendiri penyelenggaraan acara tersebut.

Namun, klaim itu dibantah pemerintah Korea Selatan. Seoul mengatakan pihaknya tidak menerima permintaan untuk informasi sementara World Scout Organisation mempersiapkan penyusunan laporannya.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah mengatakan bahwa pihaknya hanya bertindak sebagai pemberi dukungan kepada Korean Scout Association.

“Tidak benar penyebab kegagalan acara itu merupakan akibat langsung dari keterlibatan pemerintah,” kata pernyataan itu seperti dilansir BBC Jumat (26/4/2024).*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News