Hidayatullah.com– Jelang bulan suci Ramadhan 1445 H, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Maros, Sulawesi Selatan, KH Arif Marzuki, berpesan agar kaum Muslimin hidup ber-Qur’an.
Sebab, jelasnya, seorang Muslim yang ber-Qur’an, maka hidupnya akan berkembang.
Dalam kata lain, untuk menjadi manusia yang berkembang, maka harus ber-Qur’an.
“Hidup dengan Al-Qur’an adalah hidup yang berkembang,” ujarnya saat didaulat memberikan tausiyah di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Pondok Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin bakda maghrib (26/2/2024).
Kalau hidup tidak berkembang, kata Kiai Arif Marzuki, sama saja dengan orang mati.
“Mari menjadi manusia Qur’ani,” pesan kiai penghafal 30 juz Al-Qur’an ini, maka, “Baca Al-Qur’an!”
Ia juga berpesan agar kaum Muslimin menjadi tujuan atau alamat untuk orang-orang mencari kebaikan.
“Insya Allah seluruh warga Hidayatullah dan (Darul) Istiqamah akan selalu menjadi alamat, baik sekarang maupun yang akan datang,” ujarnya di depan ratusan warga dan jamaah Hidayatullah.
Kiai Arif Marzuki juga mengajak untuk terus mengambil ibrah dari para pendahulu, khususnya Pendiri Darul Istiqamah, KH Marzuki Hasan, dan Pendiri Hidayatullah, KH Abdullah Said. Di mana keduanya masih dirasakan hidup lewat warisan-warisan kebaikannya melalui kedua pergerakan Islam itu.
“(Para) Pendiri kini telah tiada tapi masih hidup,” ujar Kiai Arif Marzuki yang berceramah sembari duduk di atas kursi.
Ia menambahkan, lebih baik sudah tiada di dunia tapi masih hidup, “Daripada masih ada tapi sudah tiada.”
Orang hidup yang tapi sudah tiada, menurutnya, adalah orang yang tidak berkembang, yaitu orang yang tidak ber-Qur’an.
“Kunjungan Bersejarah”
Pantauan hidayatullah.com, Kiai Arif Marzuki tiba di Gunung Tembak pada Senin (26/2/2024) sekitar pukul 15.55 WITA. Dalam rombongannya, hadir pula Ustadz Muzayyin Arif (anak ke-8 dari Kiai Arif Marzuki) dan Dr Muthahhir Arif, imam masjid sekaligus Pimpinan Pesantren Nusantara di Amerika.
Kehadiran rombongan dari Ponpes Darul Istiqamah itu disambut hangat oleh para pengurus Hidayatullah.
Mulai dari Pemimpin Umum KH Abdurrahman Muhammad, Ketua Umum DPP Dr Nashirul Haq, Anggota Dewan Mudzakarah Ustadz Akib Junaid Kahar, Pembina Kampus Induk Hidayatullah Ustadz Abdul Latief Usman, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Ustadz Hamzah Akbar, dan lain sebagainya.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada Selasa sore, rombongan Kiai Arif Marzuki bersilaturahim dengan para pengurus di Kantor YPPH.
Usai itu, silaturahim dilanjutkan di Masjid Ar-Riyadh. Rombongan Darul Istiqamah melaksanakan shalat maghrib berjamaah bersama ratusan warga Hidayatullah. Shalat magrib ini diimami oleh Dr Muthahhir.
Muzayyin Arif menceritakan profil singkat sosok Kiai Kiai Arif Marzuki yang dipanggilnya Abah.
Abah, katanya, bernama lengkap Muhammad Arif Marzuki, kelahiran Sinjai (16/2/1942). “Tiga tahun sebelum proklamasi Republik Indonesia.”
Ia juga mengatakan, Hidayatullah memiliki hubungan dan akar sejarah yang panjang.
“Kehadiran Abah saat ini adalah silaturahim bersejarah,” ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan ini.*
Sumber Klik disini