Warganya Tak Kunjung Bebas, Menteri ‘Israel’ Usul Eksekusi Satu Tahanan Palestina Per Hari

Share

Hidayatullah.com – Menteri Keamanan Nasional Zionis, Itamar Ben-Gvir, kembali mengeluarkan pernyataan rasis pada hari Senin, dengan menyerukan eksekusi satu tahanan Palestina yang paling lama mendekam di penjara yang berafiliasi dengan Hamas untuk setiap hari tawanan “Israel” tidak dibebaskan.

Ben-Gvir menyerukan diakhirinya negosiasi dengan Hamas, dan menganjurkan pendekatan yang tegas. Dia menyatakan bahwa jika sandera “Israel” tidak dibebaskan setiap hari, seorang “anggota elit” akan dieksekusi.

Dalam konteks lain, Ben-Gvir mengakui bahwa “Hamas belum dikalahkan setelah 73 hari pertempuran, dan tidak jera pada tanggal 7 Oktober.”

Ben-Gvir menyatakan bahwa untuk mengalahkan Hamas, tidak boleh ada transfer dana atas nama Otoritas Palestina atau entitas lain, dan masuknya truk-truk bantuan ke Jalur Gaza harus dilarang.

Pernyataan Ben-Gvir muncul tak lama setelah ia menginstruksikan Komisioner Layanan Penjara “Israel” untuk menyiapkan fasilitas bawah tanah, yang tidak digunakan selama bertahun-tahun dan dianggap tidak layak, untuk para pejuang Perlawanan Palestina yang ditahan selama Operasi Taufan Al-Aqsha Flood.

Baca juga: Dikira Musuh, Israel Tembak Mati 3 Warganya yang Jadi Sandera Hamas

Lokasi yang diusulkan adalah sayap bawah tanah yang jarang digunakan di “penjara Nitzan” di pusat kota “Ramle”, seperti yang dilaporkan oleh media Israel.

Menurut Ynet, sekitar 100 orang Palestina dapat ditempatkan di bagian bawah tanah tersebut, sesuai dengan penilaian.

Pada tanggal 17 Oktober, Komisioner Layanan Penjara penjajah “Israel”, Katy Perry, menyatakan bahwa pihaknya memiliki sekitar 118 “pejuang yang melanggar hukum” dari Gaza, yang mengacu pada pejuang Palestina, dalam tahanan. Namun, angka yang lebih baru belum diungkapkan.

Pada saat itu, penjajah “Israel” dilaporkan melakukan kampanye penculikan yang menargetkan warga Gaza yang ditampung di tempat penampungan PBB, di mana para pria ditelanjangi di jalanan dalam cuaca dingin dan kemudian dibawa ke lokasi yang tidak diketahui. Pada saat yang sama, ketua Pemantau Hak Asasi Manusia EuroMed Rami Abdu juga melaporkan adanya eksekusi massal terhadap puluhan pria Palestina di Gaza utara.*

Baca juga: Sandera ‘Israel’ yang Dibunuh Tentaranya Sendiri Sempat Kibarkan Bendera Putih

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News