Hidayatullah.com– Sebanyak 11 ton kokain milik mafia Albania disita oleh aparat Spanyol. Ini merupakan hasil tangkapan terbesar di Galicia, daerah yang sejak lama menjadi pintu masuk ke Eropa bagi kokain asal Amerika Latin dan menunjukkan kekuatan “kartel Balkan”.
Sebelas ton kokain yang diimpor oleh organisasi kriminal Albania tersebut disita dalam dua operasi, kata Kepolisian Spanyol dalam pengumuman hari Selasa (12/12/2023) seperti dilansir AFP.
“Dalam sepekan, kami berhasil menyingkirkan 11 ton kokain dari pasar,” kata Antonio Martínez Duarte, kepala unit narkoba dan kriminal terorganisir di Brigade Pusat Kepolisian Spanyol, dalam konferensi pers di Madrid.
Kokain yang disita tersebut berasal dari Kolombia yang dikirim lewat Ekuador dan ditemukan di dalam petik kemas yang tiba di pelabuhan-pelabuhan di Vigo, Galicia dan Valencia.
Dalam operasi pertama, polisi di Vigo menyita 7,5 ton kokain yang disembunyikan dalam fillet ikan tuna beku. Ini merupakan penangkapan narkoba terbesar di Galicia, daerah yang sejak lama menjadi pintu gerbang masuknya kokain ke Eropa dari Amerika Latin.
Operasi kedua di Valencia membongkar 3,4 tin kokain yang disembunyikan di peti kemas laut beralas ganda.
Dua puluh orang ditangkap dalam kedua operasi itu antara akhir November dan awal Desember. Kebanyakan merupakan orang Albania, seorang dari Kolombia, satu orang dari Republik Dominika dan beberapa lainnya orang Spanyol, termasuk seorang pengusaha asal Galicia yang memanfaatkan bisnis impor ikannya untuk menyelundupkan narkoba.
“Kedua operasi itu tidak ada kaitan satu sama lain. Hubungannya hanya pada fakta yang kami yakini bahwa pelaku-pelakunya adalah organisasi asal Albania,” kata Duarte, menegaskan bahwa mafia asal Eropa bagian tenggara, yang dijuluki “kartel Balkan” merupakan kelompok yang sangat menjadi perhatian seluruh aparat kepolisian Eropa.
“Mafia-mafia Albania sudah cukup lama memonopoli transportasi narkoba. Tidak hanya di Eropa, tetapi juga di Amerika Latin. Mereka mendirikan bisnis transportasi di tempat asal narkoba (Amerika Latin) dan mengontrol transportasi narkoba dari awal sampai akhir,” imbuhnya.
Menurut Komisioner Carlos Gómez, kepada skuad narkoba pusat, pengendalian perdagangan kokain di Eropa sudah berubah.
“Kita menyaksikan perubahan dari organisasi yang sangat terasing dan tertutup, seperti organisasi lama di Kolombia dan Meksiko yang mengendalikan seluruh proses, menjadi organisasi yang lebih terbuka, teratomisasi, dan terinternasionalisasi, dan bahkan sampai melahirkan koperasi kriminal untuk berbagi sumber daya”, paparnya.*
Sumber Klik disini