Hidayatullah.com – Kongres Amerika Serikat meloloskan resolusi yang menyamakan anti-Zionisme dengan anti-Semitisme dengan hasil suara 311 dibanding 14, lapor Al Jazeera pada Rabu (06/12/2023).
Para pendukung hak-hak Palestina menyebut resolusi itu bertujuan mengekang kebebasan berbicara dan mengalihkan perhatian dari pembantaian “Israel” di Gaza.
Resolusi simbolis tersebut dibingkai sebagai upaya untuk menolak “peningkatan drastis anti-Semitisme di Amerika Serikat dan di seluruh dunia”.
Namun, di dalamnya terdapat bahasa yang mengatakan bahwa Kongres “dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa anti-Zionisme adalah antisemitisme”.
Resolusi tersebut juga mengutuk slogan “From the River to the Sea”(Dari Sungai ke Laut), yang oleh para pembela hak asasi manusia dipahami sebagai seruan aspiratif untuk kesetaraan di Palestina yang bersejarah. Kongres, dalam resolusinya, menggambarkan slogan itu sebagai “ajakan untuk menghapuskan Negara Israel dan orang-orang Yahudi”.
Dalam resolusi itu, Kongres menyebut para aktivis yang menggelar aksi pawai mendukung Palestina dan menuntut gencatan senjata sebagai “perusuh”. Mereka “melontarkan bahasa yang penuh kebencian dan keji yang memperkuat tema-tema antisemit”, demikian dituduhkan dalam resolusi tersebut.
Baca juga: Amerika Serikat Kirim 15.000 Bom Berbobot 1 Ton ke ‘Israel’ untuk Hancurkan Gaza
Husam Marajda, seorang organisator dari Jaringan Komunitas Palestina AS (USPCN), mengatakan bahwa resolusi tersebut merupakan upaya untuk “membatalkan” para pembela hak-hak Palestina dengan menuduh mereka fanatik dan mencap kritik mereka terhadap kebijakan Israel sebagai ujaran kebencian.
“Ini sangat berbahaya. Ini menjadi preseden yang sangat, sangat buruk. Ini bertujuan untuk mengkriminalisasi perjuangan pembebasan kami dan seruan kami untuk keadilan, perdamaian dan kesetaraan,” kata Marajda kepada Al Jazeera.
Apa itu Zionisme?
Zionisme adalah ideologi nasionalis yang membantu mendirikan negara Israel pada tahun 1948. Ideologi ini berpendapat bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri di Palestina yang bersejarah, yang oleh kaum Zionis dianggap sebagai tanah air leluhur mereka.
Kebangkitan Zionisme pada akhir 1800-an sebagian merupakan respons terhadap anti-Semitisme di Eropa.
Apa itu anti Semit?
Menurut sejarawan Inggris keturunan Yahudi Irak, profesor Avi Shlaim, anti-semitisme adalah kebencian terhadap orang Yahudi, karena mereka orang Yahudi. Israel dan sekutunya, menurut Shlaim, sering menyamakan kedua istilah tersebut untuk mengecam kritik terhadap tindakan mereka.*
Baca juga: 42 persen Warga Jerman Tolak Islamophobia disamakan Anti Semit
Sumber Klik disini