Sabtu, 15 Rabiul Akhir 1445 H / 28 Oktober 2023 21:55 wib
2.417 views
<!–
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
–>
MADRID, SPANYOL (voa-islam.com) – Jumlah anak-anak Palestina yang dibunuh oleh Zionis Israel dalam 20 hari terakhir di Jalur Gaza yang dikepung dan dibom lebih banyak dibandingkan jumlah yang terbunuh dalam 23 tahun sebelumnya, lapor surat kabar Spanyol El Pais.
Menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina yang diterbitkan pada hari Kamis dan Jum’at (26-27/10/2023), 7.328 warga Palestina telah tewas dalam pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, termasuk sedikitnya 2.941 anak-anak.
Sebaliknya, 1.741 anak dibunuh oleh Israel dari tahun 2000 hingga 6 Oktober 2023, sehari sebelum Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel.
Anak-anak yang dibunuh oleh Israel di Gaza sebelum Oktober 2023 termasuk mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan besar Israel di wilayah kantong Palestina yang terkepung pada tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021.
Serangan yang paling fatal terhadap anak-anak Palestina adalah “Operation Protective Edge” pada tahun 2014 yang menewaskan 532 anak-anak Palestina, El Pais melaporkan.
Itu juga termasuk mereka yang terbunuh dalam protes Great Return March di perbatasan wilayah yang terkepung pada tahun 2018 dan anak-anak yang terbunuh dalam Intifada Palestina Kedua yang pecah pada tahun 2000.
Israel menarik diri dari Jalur Gaza pada tahun 2005, namun tetap menguasai wilayah udara, perairan, dan perbatasan wilayah tersebut, memberlakukan blokade ketat dan menjerumuskan puluhan ribu warga Palestina ke dalam kemiskinan.
Salah satu korban anak-anak yang paling terkenal dalam serangan pasukan Israel di Gaza adalah Mohammed Al-Durrah yang berusia 11 tahun, yang kematiannya pada bulan September 2000 menyebabkan kemarahan global karena difilmkan oleh kru televisi Prancis, yang memperlihatkan ayah anak laki-laki tersebut, Jamal, tanpa daya berusaha melindunginya sebelum dia ditembak mati oleh pasukan Israel.
Kedua saudara laki-laki Jamal telah terbunuh oleh pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Empat puluh tujuh persen dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza terdiri dari anak-anak di bawah 18 tahun.
El Pais menyatakan bahwa anak berusia 18 tahun di Gaza telah mengalami setidaknya lima konflik kekerasan, yang berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.
Dikatakan bahwa delapan dari sepuluh anak di Jalur Gaza melaporkan merasakan “tekanan emosional dan kesedihan”. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
<!–
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
–>
Sumber Klik disini