fbpx
Senin, 14 Oktober 2024

Pemukim Ilegal Israel Bunuh Petani Palestina yang Sedang Panen Buah Zaitun

Share

Yerusalem (SI Online) – Seorang pemukim ilegal Israel menembak mati seorang lelaki petani Palestina yang sedang memanen buah zaitun di dekat kota Nablus, Tepi Barat, Ahad (29/10/2023).

Korban terbaru ini menjadikan jumlah warga Palestina yang dilaporkan dibunuh oleh pemukim ilegal Israel menjadi tujuh orang sejak tiga pekan lalu.

Tayseer Mahmoud mengatakan keponakannya, Bilal Muhammad Saleh (40), sedang bekerja di hutan di Desa Sawiya bersama istri dan keempat anaknya pada Sabtu (28/10), ketika sekelompok pemukim Israel menyerang mereka.

“Saleh, yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya, mencoba meninggalkan daerah tersebut, namun seorang pemukim menembaknya di dada,” kata Mahmoud seperti dikutip dari The Associated Press.

Mahmoud mengatakan dia tidak menyaksikan konfrontasi tersebut, namun berada di dekat lokasi dan mencapai lokasi kejadian dalam beberapa menit setelah penembakan.

“Saleh meninggal sebelum sempat mendapat perawatan medis,” katanya.

Pemimpin pemukim Israel, Yossi Dagan, dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook pada hari Sabtu mengeklaim bahwa penembak didampingi oleh anggota keluarga dan melepaskan tembakan untuk membela diri. Mereka mengeklaim diserang dengan batu oleh puluhan pendukung Hamas yang melakukan kerusuhan.

Selain pembunuhan tersebut, warga Palestina di Tepi Barat juga melaporkan adanya serangan terhadap warga dan properti, serta penolakan akses terhadap tanah mereka.

Prancis pada Ahad mengutuk serangan mematikan yang dilakukan oleh pemukim ilegal dalam beberapa hari terakhir dan mendesak pemerintah Israel untuk melindungi penduduk sipil Palestina, terutama di Sawiya.

“Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap penduduk Palestina semakin meningkat. Tindakan tersebut tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis. []

Sumber: Associated Press (AP)

Sumber Klik disini

Tinggalkan Balasan

Table of contents

Read more

Berita lainnya