fbpx
Senin, 2 Desember 2024

Malaysia Kutuk Pembunuhan Yahya Sinwar

Share

Kuala Lumpur (SI Online) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel.

Dalam sebuah pernyataan di X, Anwar mengatakan Malaysia berduka atas kehilangan seorang “pejuang dan pembela rakyat Palestina.”

“Malaysia mengutuk keras pembunuhan tersebut, dan jelas bahwa upaya rezim untuk melemahkan tuntutan pembebasan tidak akan berhasil. Malaysia menegaskan bahwa masyarakat internasional menolak kebiadaban Israel dan bahwa pembantaian yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina harus segera dihentikan,” kata Anwar pada Sabtu (19/10/2024).

Anwar mengatakan bahwa komunitas internasional gagal untuk memastikan perdamaian dan keadilan ditegakkan karena situasi yang memburuk di wilayah tersebut. Meskipun ada kecaman dari dunia internasional, Israel tetap melanjutkan serangan udara dan daratnya di Lebanon dan Gaza.

Sementara itu, pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Sinwar, dan menyerukan kepada dunia Muslim untuk bersolidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada Gerakan Islam Hamas, kepada semua mujahidin, dan terutama kepada para pejuang Palestina yang tertindas dan pemberani, atas kesyahidan saudara mujahid kami yang heroik, Yahya Sinwar,” kata sebuah pernyataan.

“Kami menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas, untuk mendukung perjuangan mereka, dan untuk memenuhi tugas ilahi yang dibebankan kepada kita semua dalam hal ini.”

Tentara Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah membunuh Sinwar dalam sebuah operasi militer di Gaza. Hamas pada hari Jumat mengkonfirmasi kematian pemimpinnya di garis depan, menyebutnya sebagai “pahlawan yang berjuang melawan pasukan Israel hingga nafas terakhirnya.”

sumber: anadolu

Sumber Klik disini

Tinggalkan Balasan

Table of contents

Read more

Berita lainnya