Gaza (SI Online) – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengatakan bahwa penargetan tentara penjajah Israel terhadap kediaman para jurnalis di kota Hasbaya, Libanon selatan, pada Jumat dini hari – yang mengakibatkan syahidnya tiga orang jurnalis dan melukai empat orang lainnya – adalah kejahatan perang yang disengaja dan terorisme negara yang terorganisir.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Sabtu (26/10) Hamas mengungkapkan bahwa penjajah Zionis Israel berusaha membungkam jurnalis dan menghapus suara-suara yang mendokumentasikan kejahatannya dengan mengejar dan membunuh para jurnalis dari Gaza hingga Lebanon, semuanya di bawah pengawasan dunia yang tetap diam.
Hamas menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para syuhada: Wessam Qassem, seorang fotografer untuk TV Al-Manar; Ghassan Najjar, seorang fotografer untuk Al-Mayadeen; dan Mohammed Reda, seorang insinyur penyiaran di Al-Mayadeen. Gerakan ini juga menyampaikan belasungkawa kepada saluran Al-Manar dan Al-Mayadeen.
Gerakan Islam itu menyerukan kepada organisasi pers dan hak asasi manusia internasional untuk mengutuk penargetan jurnalis yang disengaja ini dan menuntut tindakan hukuman terhadap entitas Israel atas kejahatannya terhadap personil media di Palestina dan Lebanon.
Selama 31 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresi militer dan perang biadabnya di Lebanon, melakukan serangan udara dan penembakan artileri ke berbagai wilayah di negara tersebut, termasuk ibukota Beirut. [ ]
Sumber Klik disini