Sahabat Shalihah, pernah nggak sih, ngerasa menjalani kehidupan ini sangat membosankan, karena rutinitas yang dilakukan itu lagi, itu lagi, tidak ada perubahan sama sekali. Terkadang merasa hidupnya hampa, dan tidak bermakna.
Nah, jika sahabat Shalihah merasakan hal demikian, harus ingat, itu semua bisikan setan agar manusia tersesat dari jalan yang diperintahkan Allah SWT. Setan selalu membisikan ke dalam dada manusia rasa was-was dan hampa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah an-Naas menegaskan bahwa setan membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.
Nah, agar kita terhindar dari jerat setan yang selalu menggoda manusia menuju jalan kesesatan baiknya tingkatkanlah kualitas dan kuantitas ibadah dan zikir.
Dengan perbanyak ibadah, hidup kita tentu tidak akan hampa dan lebih bermakna. Dalam keseharian kita, jalankanlah ibadah, terutama yang diwajibkan Allah SWT, seperti shalat lima waktu dengan khusyuk agar dapat memberikan ketenangan hati, dan amalan yang wajib lainnya. Selain yang wajib, perbanyak pula ibadah sunnah seperti shalat Tahajud dan shalat Duha juga untuk menambah keberkahan.
Begitu juga, memperbanyak mengingat Allah (zikir) setiap waktu membantu seseorang merasa selalu dekat dengan-Nya, sehingga akan membuat tenteram dan hidupnya tidak hampa, karena Allah selalu menyertai di manapun kita berada. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Tak hanya itu, sibukkan diri kita dengan menuntut ilmu agama dan dunia. Islam sangat mendorong umatnya untuk terus belajar. Mempelajari ilmu baru, baik itu ilmu agama seperti tafsir, fiqh, atau ilmu dunia seperti teknologi, bahasa, atau keterampilan lainnya, akan membuat hidup lebih dinamis dan bermakna. Apalagi Nabi Saw mengingatkan menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR Ibnu Majah).
Dan hal yang penting lainnya, berfokuslah pada tujuan akhirat. Kita harus ingat, hidup di dunia hanya sekali dan sementara. Tujuan utama manusia itu akhirat nanti. Oleh karenanya, seorang Muslim harus selalu berusaha melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bermakna selama hidup di dunia.
Memang, terkadang kita merasa dunia itu penjara bagi orang Mukmin, karena Allah akan menguji hambanya dengan segala ketakutan, kekurangan, kehampaan dan sebagainya. Jika kita berhasil dalam ujian, bersabar atas apa yang Allah takdirkan, insyaallah pahalanya sangat besar sekali sesuai dengan besarnya ujian buat kita.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis dari Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah.” (HR Tirmidzi No. 2396)
Itulah salah satu aktivitas yang harus kita lakukan agar hidup ini bermanfaat, tidak hanya di dunia, tapi akhirat nanti. Serta harus mengingat selalu tujuan hidup sebagai hamba Allah, hidup akan terasa lebih bermakna, penuh warna, dan jauh dari kebosanan.[]
Siti Aisyah, S.Sos., Koordinator Kepenulisan Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok.
Sumber Klik disini