Jakarta (Mediaislam.id) – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan sosialisasi kurikulum majelis taklim yang disusun oleh Komisi Dakwah. Sosialisasi ini digelar di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2024).
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi menyampaikan, sosialisasi ini bertujuan agar materi yang ada di majelis taklim lebih banyak dan komperhensif.
Kiai Zubaidi, sapaan akrabnya, menambahkan, materi-materi yang ada di majelis taklim belum sepenuhnya menjangkau kepada hal-hal yang sangat diperlukan oleh umat.
“Misalnya pemahaman politik, kebangsaan, kenegaraan, dan yang lebih penting lagi materi ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut belum dijelaskan di majelis taklim sehingga, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di lembaga keuangan syariah (LKS) baru mencapai 10 persen market sharenya.
Kiai Zubaidi mengungkapkan, sosialisasi kurikulum ini juga dilatarbelakangi oleh keprihatinan Komisi Dakwah MUI terkait pengajaran dan pengajian di majelis taklim yang kebanyakan monoton.
Hal tersebut disebabkan oleh materi yang tidak berkembang banyak. Menurut dia, materi yang disampaikan pada majelis taklim kebanyakan terkait masalah fiqh, tetapi itu juga belum secara keseluruhan.
“Kami berharap bahwa majelis taklim karena durasi mereka berkelanjutan dan sangat lama. Lebih bagusnya kalau ada semacam kurikulum sehingga, dalam pembelajarannya ada manajemennya,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, ketika pengajian di majelis taklim sudah tertata dengan baik apa saja materi yang akan disampaikan disetiap pertemuannya.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan dan dihadiri oleh 200 peserta dari perwakilan majelis taklim se-Jabodetabek.
sumber: infopalestina
Sumber Klik disini