Jakarta (MediaIslam.id) – Kementerian Agama (Kemenag) mengajak para pengelola masjid di Indonesia untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang kian terasa.
“Fikih lingkungan bukan sesuatu yang baru, tetapi terasa belum begitu dinarasikan oleh para dai dan tokoh agama kita, bahkan termasuk kita sebagai pejabat,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (02/10)..
Pernyataan Kamaruddin tersebut disampaikan pada International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 yang digelar di Solo, Jawa Tengah.
Acara yang berlangsung 1-3 Oktober itu mengusung tema “Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation” (Masjid Ramah Lingkungan, Perubahan Iklim, dan Generasi Masa Depan).
Kemenag, kata Kamaruddin komitmen mendukung inovasi masjid, tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga ramah lingkungan terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Ia menekankan masjid memiliki aset besar dan potensi strategis untuk membawa pesan-pesan agama ke masyarakat secara lebih luas.
“Melalui ISIM 2024 kita ingin agama dinarasikan secara baik dan benar serta berfungsi untuk memberikan pencerahan terkait moral dan akhlak, tapi bagaimana agama dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Meskipun masalah lingkungan menjadi perhatian global, menurut Kamaruddin, perhatian terhadap isu ini dalam konteks keagamaan masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia berharap masjid dapat terus berinovasi dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan serta memperkuat kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Masjid harus terus berinovasi dan ini telah kita mulai melalui ISIM dan AMPeRa. Jadi akan terus kita ikhtiarkan untuk didiseminasikan ke seluruh Indonesia,” katanya.
Sumber Klik disini