JIKA kita mengamati dengan cermat semua karunia Allah kepada kita dalam hidup ini, niscaya Allah Ta’ala akan memberkati rezeki-Nya itu dan melipat gandakannya untuk kita.
Kalau kita mensyukuri nikmat Allah kepada kita, kalau kita menyambut rezeki kita itu dengan ridha dan tahmid, bukan dengan bermuram-durja dan ingkar nikmat, kalau kita mengindahkan hak fakir miskin dan para mustadh’afin yang ada dalam harta itu.
Kalau kita mengindahkan hak Allah dan titah-perintah-Nya dalam mencari harta itu dan menjauhkan diri dari larangan-laranganNya, niscaya Allah akan memberi rezeki yang baik dan melimpah-ruah kepada kita.
Itulah ganjaran-Nya di dunia, belum lagi di akhirat, tentu tidak terbayangkan indah dan banyaknya. Karena banyaknya di sana tidak terbatas, dan karunia Allah itu dilipatgandakan berpuluh, bahkan beratus kali lipat dalam segala-galanya.
Sesungguhnya, takwa kepada Allah Ta’ala dan takut dari Allah bisa menambah rezeki. Sabda Rasulullah Saw: “Siapa yang ingin rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, maka peliharalah hubungan silaturahminya.”
Salah satu unsur untuk menambah rezeki, ialah memelihara hubungan silaturahmi. Karena ia dari taqwallah. Allah Ta’ala menginginkan dari tiap-tiap orang, agar senantiasa memelihara silaturahminya dan mengindahkan segenap keluarganya.
Allah Ta’ala dan Rasul-Nya juga sangat menganjurkan, supaya hubungan akrab itu senantiasa dipelihara, firman-Nya: “Orang-orang yang berkarib-kerabat satu sama lain lebih berbak (waris mewarisi).” (QS. Al Ahzab 6)
Faktor lain yang bisa menambah rezeki ialah istighfar. Karena, istighfar itu merupakan ketundukan kepada Allah dan pernyataan menyesal atas dosa-dosa. la merupakan munajat kepada Allah Ta’ala dan pengakuan dengan kelemahan diri di hadapan Tuhannya. Ia sekaligus juga penghancuran terhadap kesombongan jiwa dan keangkuhan diri. Ia juga merupakan perlindungan dari siksa dan merupakan maklumat atas kemiskinan dan kehampaan kalbu.
Apa pun yang telah dilakukannya kemudian ia beristighfar dan menyesal, maka kemungkinan Allah Ta’ala berkenan mengampuni dosanya dan menghapus kesalahannya.
Mari kami membawa Anda merenungi keterangan Al-Qur’an yang dibawakan melalui lidah nabi Nuh As, firman-Nya: “Lalu aku berkata: ‘Mintalah ampun kamu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan yang lebat kepadamu dan menolong kamu dengan harta benda, anak-anak, kebun-kebun untukmu dan mengadakan untukmu beberapa anak sungai.” (QS. An Nuh 10-12)
Dalam hadits syarif antara lain Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang senantiasa beristighfar, Allah akan melapangkannya dari berbagai kesempitan hidup, akan membebaskannya dari berbagai kedukaan, dan memberinya curahan rezeki dari berbagai arah yang tiada diperkirakan sebelumnya.” (HR. Ibnu Abbas) [SR]
Sumber: Prof. Dr. M. Mutawwali Asy Sya’rawi. Rezeki (terjemah dari kitab ‘Ar-Rizqu’). Jakarta: GIP, 1993.
Sumber Klik disini