Al-Quds (Mediaislam.id) – Pasukan penjajah Israel pada Selasa sore menutup Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak dan melarang siapa pun masuk untuk melaksanakan salat.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (25/10/2023) Departemen Wakaf Islam mengatakan bahwa otoritas pendudukan menolak mengizinkan siapa pun masuk ke Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak, setelah semua gerbangnya tiba-tiba ditutup.
Departemen menambahkan bahwa penjajah telah memberlakukan pembatasan besar terhadap masuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsha.
Awalnya hanya orang tua yang diizinkan masuk. Setelah itu penjajah menolak mengizinkan siapa pun masuk. Hal ini dinilai tindakan melanggar hukum. Pertama kalinya pendudukan Israel menutup Masjid Al-Aqsha dalam beberapa bulan.
Agresi Zionis terhadap Jalur Gaza telah memasuki hari kesembilanbelas, dengan berlanjutnya pembantaian, penggerebekan, dan penyerangan tanpa ampun warga sipil, yang menyebabkan lebih banyak korban tewas, pada saat dampak kemanusiaan dari perang kelaparan dan kehausan serta pencegahan obat-obatan, pencegahan bahan bakar untuk masuk.
Seperti diketahui, data korban agresi hingga hari ke-18, bahwa jumlah korban syahid telah meningkat sejak awal pembantaian pada 7 Oktober, menjadi 5791 syahid, termasuk, 2360 anak-anak, 1292 perempuan dan anak perempuan, serta 295 orang lanjut usia, serta 1550 orang mati syahid hilang di bawah reruntuhan, dan 16.297 warga luka-luka.
Penjajah Israel melakukan 644 kasus pembantaian terhadap keluarga Palestina, yang menewaskan 4292 martir yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Hal ini menegaskan bahwa pendudukan Israel sedang melakukan Holocaust terhadap rakyat Palestina dengan tujuan genosida.
sumber: infopalestina
Sumber Klik disini