Rabu, 11 Desember 2024

Hukum Makan dan Minum dengan Tangan Kiri dan Situasi yang Membolehkannya

Share

ISLAM adalah agama yang mengatur setiap aspek kehidupan, termasuk adab makan dan minum. Salah satu adab penting yang sering dibahas adalah penggunaan tangan saat makan dan minum. Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan untuk makan dan minum dengan tangan kanan. Namun, bagaimana hukum makan dan minum menggunakan tangan kiri? Artikel ini akan membahas pandangan Islam mengenai hal tersebut berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan pendapat ulama.

Makan dan minum dengan tangan kanan merupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya. Dan jika ia minum, maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.”

BACA JUGA: Benarkah Makan dengan Tangan Kiri Itu Haram?

Hadis ini menunjukkan bahwa menggunakan tangan kanan adalah tindakan yang dianjurkan, sekaligus membedakan kebiasaan manusia dengan setan. Anjuran ini tidak hanya soal adab, tetapi juga mengandung makna spiritual, yaitu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan meneladani Rasulullah SAW.

Hukum makan dan minum dengan tangan kiri menjadi perbincangan dalam Islam karena adanya larangan dalam hadis tersebut. Para ulama sepakat bahwa makan dan minum dengan tangan kanan adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Sedangkan makan dan minum dengan tangan kiri, tanpa alasan yang dibenarkan, dianggap makruh atau tidak disukai.

Namun, ada situasi tertentu yang membuat penggunaan tangan kiri diperbolehkan, misalnya karena sakit, cedera, atau kondisi lainnya yang menghalangi seseorang menggunakan tangan kanan. Dalam keadaan seperti ini, Islam memberikan keringanan. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang tidak memberatkan umatnya.

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan adab lain yang berkaitan dengan makan dan minum, seperti memulai dengan basmalah (mengucapkan “Bismillah”), makan dari bagian terdekat, dan tidak mencela makanan. Semua ini bertujuan untuk menjaga kesopanan, kebersihan, dan keberkahan dalam aktivitas makan dan minum.

Menggunakan tangan kanan bukan hanya soal mengikuti tradisi, tetapi juga bagian dari ibadah. Tindakan ini menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan minuman yang diberikan. Dengan mempraktikkan adab ini, seorang Muslim dapat menjadikan kegiatan sehari-hari seperti makan dan minum sebagai amal kebaikan yang bernilai ibadah.

BACA JUGA: Benarkah Muslim Makan dengan Tangan Kiri Itu Dilarang?

Di sisi lain, kebiasaan menggunakan tangan kiri tanpa alasan yang sah dapat mengurangi keberkahan dan dianggap meniru kebiasaan setan, sebagaimana disebutkan dalam hadis. Oleh karena itu, umat Islam diingatkan untuk senantiasa berusaha menggunakan tangan kanan, kecuali ada uzur yang jelas.

Sebagai penutup, makan dan minum dengan tangan kanan adalah salah satu adab Islami yang perlu dijaga oleh setiap Muslim. Meskipun makan dengan tangan kiri tidak sampai membatalkan keimanan, hal tersebut tetap harus dihindari jika tidak ada alasan yang mendesak. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan, termasuk makan dan minum, seorang Muslim tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita selalu diberi kemudahan untuk mengamalkan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari. []

Sumber Klik disini

Tinggalkan Balasan

Table of contents

Read more

Berita lainnya