Zoinis Sewot,  Sandera Amerika Keith Siegel Berterima kasih pada Hamas

Share

Hidayatullah.com—Media-media zionis – ‘Israel’ sewot dan marah viralnya surat ucapan terima kasih sandera berkewarganegaraan ganda Amerika-Israel Keith Siegel kepada Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dalam rekaman yang dirilis oleh kelompok tersebut pada tanggal 1 Februari.

Keith Siegel, yang ditawan di Gaza, dibebaskan kemarin Sabtu, 1 Februari 2025, sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan bersama dan diserahkan kepada tim Palang Merah Internasional (ICRC) di Pelabuhan Gaza.

Keith Siegel dibebaskan pada tahap ke-4 gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan antara pejuang Hamas dan rezim penjajah.  Penduduk asli Carolina Utara, ini menulis surat kepada Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer HAMAS, menyatatakan rasa terima kasihnya atas kebaikan kelompok pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha ini.

Dalam surat yang ditulis Siegel untuk tentara Qassam, ia mengatakan bahwa dirinya telah diperlakukan dengan sangat baik selama 15 bulan, bahwa kesehatannya telah dirawat dengan ketat, dan bahwa kondisi serupa tidak akan diberikan di penjara-penjara ‘Israel’.

“Untuk para pejuang Al-Qassam,  Nama saya Keith Siegel. Saya berasal dari daerah Kfar Gaza. Saya ditawan di Gaza dari 7 Oktober 2023 hingga 1 Januari 2025,” ujarnya dalam surat itu.

“Selama waktu ini, para pejuang yang melindungiku berusaha memenuhi semua kebutuhanku. Makanan, minuman, vitamin, obat-obatan, monitor tekanan darah dan kebutuhan kesehatan lainnya disediakan,” ujar Keith.

“Ketika saya merasa tidak enak badan, mereka membawa dokter untuk memeriksa saya. Mereka juga menanggapi permintaan makanan saya secara positif dan saya tidak mengalami kekurangan makanan.”

“Mereka memastikan saya makan sehat (misalnya, mereka memberi saya makanan sehat dengan minyak zaitun). Para penjaga selalu memperlakukan saya dengan hormat,” kata dia.

Ia menilai pejuang Qassam melakukan apa yang tidak dapat dilakukan penjaah ‘Israel’. Mereka melakukan upaya maksimal untuk membawa pulang korban yang hilang.

“Saya berterima kasih kepada mereka. Saya berterima kasih atas rasa hormat dan perlakuan manusiawi yang telah mereka tunjukkan kepada saya selama ini,” tutupnya.

Setelah dibebaskan, Keith Siegel bertemu kembali dengan ketiga putrinya di Pusat Medis Sourasky Tel Aviv (Rumah Sakit Ichilov) pada tanggal 1 Februari 2025.  

Sementara Presiden Donald Trump mengambil kredit untuk pembebasan Siegel dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.  “Presiden Trump dan pemerintahannya bekerja dengan tekun untuk menjamin pembebasan mereka dan berkomitmen untuk membebaskan semua sandera yang tersisa,” tulis Gedung Putih.

Tentu saja pihak penjajah terganggu dengan surat Keith kepada Brigade Qassam ini.  Hal ini terlihat dari tanggapan media-media zionis merespon surat Keith, yang mengklaim surat itu ditulisa dalam keadaan tertekan.

“Ejekan terhadap organisasi teroris: Bukan sekadar tas hadiah dari tawanan untuk istrinya – Hamas memaksa Keith untuk menulis ‘surat terima kasih’ kepada para penculiknya,” lapor stasiun penyiaran N12.

The Jerusalem Post, memuat pernyataan keluarga Siegel yang meminta agar media ‘Israel’ tidak menerbitkan surat tersebut. “Teroris Hamas yang menahan Keith memaksanya untuk menulis surat ucapan terima kasih yang terperinci,” kutip media itu.  

Bukan ucapan terima kasih pertama bagi Al-Qassam

Banyak analis mengungkapkan, fenomena tawanan ‘Israel’ yang memuji Hamas bukanlah hal baru.

Sebelulmnya, Danielle Aloni,  tawanan yang dibebaskan oleh Hamas dalam pertukaran tahanan yang diadakan pada tanggal 27 Desember 2024, juga telah mengirimkan surat ucapan terima kasih sebanyak dua halaman.

Dalam surat Danielle Aloni kepada Brigade Qassam, dia menulis: “Saya berterima kasih atas kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan kepada putri saya Emilia. Anda seperti orang tuanya, mengundangnya ke kamar Anda kapan pun dia mau. Dia merasa bahwa kalian semua bukan hanya teman, tetapi juga orang-orang terkasih yang sejati dan baik hati,” begitulah yang dikatakan Aloni.

Kesan perlakuan ini nampak berbeda dengan apa yang dialami tahanan asal Palestina di penjara-penjara ‘Israel’ yang mengalami kekerasan, siksaan, dan kurangnya makan.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News