Hidayatullah.com– Seorang YouTuber populer asal Siprus yang kerap menampilkan aksi nge-prank di kanalnya terpilih sebagai anggota Parlemen Eropa.
Content creator Fidias Panayiotou menggambarkan dirinya sebagai “pembuat kesalahan profesional” dan dalam beberapa aksi isengnya dia berusaha memeluk 100 selebriti – termasuk Elon Musk – dan berdiam di dalam peti mati selama sepekan.
Tahun lalu, Panayiotou dia terpaksa menyampaikan permintaan maaf karena telah menyebabkan kegeraman publik Jepang atas kontennya di YouTube yang menampilkan dirinya sengaja tidak membayar ongkos kereta dan kabur tidak membayar tagihan sarapan di sebuah hotel bintang lima.
Video itu, yang ditonton jutaan kali, menampakkan dirinya berkeliling Jepang dengan menaiki kereta cepat Shinkansen tanpa membayar tiket semestinya dengan cara bersembunyi di toilet dan berpura-pura sakit.
Pemuda berusia 24 tahun itu memiliki 2,6 juta peminat dan – meskipun tidak memiliki pengalaman politik sama sekali – mendulang suara terbesar ketiga 19,4% dalam pemilu legislatif Eropa di Siprus.
Hari Ahad (9/6/1024), dia merayakan kemenangannya di Eleftheria Square di ibu kota Nicosia, di mana dia berkata, “Kita menorehkan sejarah. Tidak hanya di Siprus, tetapi internasional.”
Menurut Politico, Panayiotou mengumumkan akan mencalonkan diri pada bulan Januari.
Tampil di Cypriot TV, Alpha Cyprus, dia mengaku selama ini tidak pernah menggunakan hak pilihnya, hanya tahu sangat sedikit soal politik dan Uni Eropa, tetapi dia sudah tidak tahan lagi dengan orang-orang “nerds” yang duduk di Brussels, kota di mana kantor-kantor penting Uni Eropa berada.
Ketika Panayiotou memasukkan berkas pendaftaran caleg Parlemen Eropa pada bulan April, dia mengaku tujuannya bukan untuk terpilih melainkan sekedar memotivasi kaum muda supaya terlibat di dalam politik.
“Apa yang terjadi sungguh mengejutkan, ajaib,” kata Panayiotou, seperti dilansir BBC Senin (10/6/2024).
“Partai-partai politik seharusnya menganggapnya sebagai peringatan bahwa mereka harus melakukan modernisasi dan mendengarkan masyarakat,” kata Panayiotou mengomentari kemenangannya kepada stasiun televisi CyBC.
Siprus, negara kepulauan di kawasan Mediterania, memiliki penduduk sekitar 900.000, yang lebih dari 683.000 di antaranya terdaftar sebagai pemilih dalam pemilu yang digelar akhir pekan kemarin.
Namun, pemilih yang menggunakan hak suaranya tidak sampai 59%, meskipun angka itu masih lebih baik dibandingkan pada 2019 yang hanya 45%. Kenaikan itu menurut sebagian analis disebabkan adanya “faktor Fidias”.
Menurut situs web Philenews yang mengumpulkan jajak pendapat, Panayiotou memenangkan 40% suara dari kalangan pemuda berusia 18-24 tahun dan 28% dari kelompok usia 25-34 tahun.
Enam politisi Siprus terpilih sebagai anggota Parlemen Eropa. Panayiotou berada di posisi ketiga di belakang perolehan suara partai konservatif DISY (25%) yang mempertahankan dua kursi di Parlemen Eropa, dan Partai komunis AKEL (22%) yang kehilangan satu dari dua kursinya.
Di belakang mereka ada partai ultra-nasionalis ELAM (11%) partai aliran tengah Diko (10%) yang masing-masing mendapatkan satu kursi di Parlemen Eropa.*
Sumber Klik disini