Hidayatullah.com—Saudara dari tentara ‘Israel’ Shuva’el Ben Natan, yang terbunuh di Lebanon, berduka atas kehilangan. Dia menyatakan bahwa saudaranya berusaha membalas dendam sebanyak mungkin di Gaza dengan membunuh semua orang di sana.
“Kalian memasuki Gaza untuk membalas dendam [membunuh] sebanyak mungkin wanita dan anak-anak seperti yang kalian lihat, inilah yang kalian inginkan!,” kata Uriyah Ben Natatan, selama pemakaman saudaranya, Shuva’el Ben Natan, sambil menangis meraung-raung dalam sebuah unggahan video yang viral.
Keluarga dari tentara ‘Israel’ Shuva’el Ben Natan, yang terbunuh di #Lebanon, menangis bak anak kecil sambil bersumpah akan membalas dendam sebanyak mungkin di Gaza, dengan membunuh semua orang di sana.
“Ya Tuhan, kami ingin membalas dendam! Balas dendam! Kami akan memasuki Gaza untuk membalas dendam sebanyak-banyaknya, ” ujar Uriya dalam video yang diunggah akun X Issam Bayan.
“Tuhan yang mahakuasa, kami ingin membalas dendam, ” tambah dia dalam bahasa Ibrani.
Kelompok Teroris
Diketahui, Sersan Mayor Shuvael Ben-Natan tewas dalam pertempuran hari Kamis selama baku tembak antara milisi Hizbullah dan Batalyon 222 IDF di Lebanon selatan. Militer ‘Israel’ dikutip The Jerusalem Post mengumumkan kematiannya pada Kamis malam.
Sersan Mayor (purnawirawan) Shuvael Ben-Natan tewas dalam pertempuran pada hari Kamis selama baku tembak antara milisi Hizbullah dan Batalyon 222 IDF di Lebanon selatan, militer ‘Israel’ mengumumkan pada Kamis malam.
Penyelidikan awal IDF menyatakan bahwa beberapa milisi Hizbullah muncul dari sebuah terowongan dan melemparkan granat ke arah pasukan. Para prajurit membalas tembakan, dan empat prajurit Brigade Carmeli ke-2 tewas, termasuk Ben-Natal.
Shoval Ben Natan adalah salah satu pemukim paling berbahaya dan kejam di pemukiman Tepi Barat yang diduduki.
Pada 23 Oktober 2023, dia pernah membunuh Bilal Salah, saat memetik buah zaitun di desa Al-Sawiya, selatan Nablus. Dia juga berpartisipasi dalam pembakaran beberapa desa Palestina dan pembakaran rumah serta kendaraan penduduk di Tepi Barat.
Dia melakukan serangkaian pembantaian mengerikan di Jalur Gaza saat terlibat dalam militer, dan tercatat sebagai anggota teroris dan provokator kelompok Pemuda Puncak Bukit Ben Gvir (Hilltop Youth/No’ar HaGva’ot).
Hiltop Youth adalah gerakan pemuda pemukim Zionis ekstremis yang beroperasi di Tepi Barat yang dicaplok penjajah ‘Israel’.
Mereka dikenal karena mendirikan pos-pos terdepan tanpa dasar hukum dan melakukan serangkaian aksi kekerasan terhadap penduduk asli Palestina.
Gerakan ini didasarkan pada ideologi Kahanisme, yang menganjurkan pengusiran warga Arab Palestina dari ‘Israel’ dan wilayah yang dijajah.
Gerakan ini dimulai pada tahun 1998 untuk menanggapi seruan Menteri Pertahanan ‘Israel’ saat itu Ariel Sharon yang mengatakan kepada pemuda pemukim untuk “menguasai puncak bukit” Tepi Barat. *
Sumber Klik disini