Hidayatullah.com – Seorang profesor perempuan menjadi korban kekerasan polisi usai dibanting dan diborgol saat membela mahasiswa yang menggelar aksi demo pro-Palestina di Universitas Emory Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah video yang direkam oleh wartawan CNN, Profesor Caroline Fohlin terlihat berusaha untuk mengintervensi ketika petugas polisi bergulat dengan seorang mahasiswa yang berdemo ke tanah dalam sebuah demonstrasi pro-Palestina di Universitas Emory di Atlanta.
Ketika ia meminta petugas polisi untuk “menjauh” dari mahasiswa tersebut, seorang petugas polisi membantingnya ke tanah. Seorang polisi lain bergabung untuk membantu menekannya ke tanah. Keduanya menjepit kedua tangan sang profesor di belakang punggungnya dengan kat kabel saat dia berulang kali mengatakan kepada mereka, “Saya seorang profesor.”
Aksi demo pro-Palestina yang meluas ini dimulai di Universitas Columbia, yang tetap menjadi pusat gerakan protes mahasiswa.
Lebih dari 200 orang yang memprotes perang ditangkap pada hari Rabu dan Kamis dini hari di universitas-universitas di Los Angeles, Boston, dan Austin, Texas, di mana sekitar 2.000 orang kembali berkumpul pada hari Kamis.
Polisi telah melakukan penangkapan besar-besaran di berbagai universitas di seluruh negeri, dan terkadang menggunakan bahan kimia iritasi dan tasers untuk membubarkan aksi protes.
.notice-box-green {
border: 2px solid #28a745; /* Green border color */
background-color: #d4edda; /* Light green background color */
padding: 15px;
margin: 20px;
border-radius: 8px;
font-family: inherit; /* Use the theme font from WordPress */
text-align: center; /* Center the text */
}
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Para pengunjuk rasa mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengekspresikan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di mana jumlah korban tewas telah mencapai 34.305 orang.
Sekutu AS, Israel, melancarkan genosidanya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.170 orang, menurut klaim Israel.
Para pejuang Hamas juga menyandera sekitar 250 orang. Israel memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diduga tewas akibat pemboman tanpa ampun Israel.*
Baca juga: Aksi Bela Palestina di 44 Kampus Ternama Amerika Berlanjut
Sumber Klik disini