Hidayatullah.com– Senegal menjadi negara di Afrika Barat pertama yang mengambil kekayaan alam berupa minyak dari lepas pantai.
Bekerja sama dengan perusahaan asal Australia Woodside Energy, hari Selasa (11/6/2024) Senegal mengumumkan memulai proyek minyak lepas pantai perdananya.
Setelah mengalami penundaan beberapa hari, Woodside mengatakan sudah mulai mengekstraksi minyak dari ladang lepas pantai Sangomar, sekitar 100 kilometer selatan ibu kota Dakar.
Fasilitas terapungnya memiliki kapasitas penyimpanan 1,3 juta barel. Digali dari kedalaman 780 meter, ladang tersebut mengandung minyak dan gas dan diharapkan dapat memproduksi minyak mentah antara 100.000 and 125.000 barel per hari.
“Dimulainya produksi minyak merupakan kabar baik,” kata Charles Thiemele, direktur Afrika perusahaan perdagangan BNG kepada RFI.
“Ini merupakan realisasi dari proyek yang dimulai beberapa tahun silam dan diharapkan dapat membantu mengurangi tagihan energi negara, yang menimbulkan telah banyak masalah anggaran.”
Thiemele, pakar di bidang perdagangan minyak, mengatakan Senegal seharusnya nantinya akan dapat memproduksi lebih dari 200.000 barel per hari – mendekati produksi minyak negara tetangga seperti Republik Rakyat Kongo dan Gabon.
Pembangunan tahap pertama ladang minyak tersebut, masih berlangsung dengan rencana pengeboran eksplorasi baru, diperkirakan menelan biaya antara $4,9 dan $5,2 miliar.
Woodside memiliki 82 persen saham pada proyek pengeboran minyak di laut itu, sisanya dipegang perusahaan energi milik negara Senegal Petrosen.
Penemuan ladang miyak dan gas lepas pantai itu pada 2014 meningkatkan harapan bagi perekonomian Senegal, salah satu dari 25 negara tertinggal di dunia.
Penambangan minyak di Sangomar banyak menghadapi penundaan. Awalnya direncanakan untuk dimulai pada 2021, proyek itu ditunda disebabkan kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan Australia FAR, yang sahamnya kemudian dibeli oleh Woodside.
“Dimulainya ekstraksi di ladang Sangomar menandai era baru, tidak hanya bagi industri dan perekonomian negara kami, tetapi khususnya bagi masyarakat kita,” kata Direktur Pelaksana Petrosen, Thierno Ly.
Produksi minyak Senegal memang kemungkinan tidak dapat menyamai Nigeria, tetapi minyak dan gas akan mendatangkan miliaran dolar untuk mengisi pundi-pundi negara yang diharapkan dapat dipergunakan untuk pembangunan ekonomi rakyat.
Minyak yang diekstraksi dari ladang lepas pantai itu memenuhi standar pasar Eropa dan Asia, dan dimaksudkan untuk ekspor dan pasar dalam negeri.*
Sumber Klik disini