Hidayatullah.com – Seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS telah mengundurkan diri karena dukungan Washington tak terkendali terhadap genosida ‘Israel’ di Gaza. Ia secara khusus mengutip sebuah laporan oleh Washington yang membebaskan Tel Aviv dari tanggung jawab atas kejahatan perangnya.
Pada tanggal 28 Mei, Stacy Gilbert, bertugas sebagai Kepala Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS, menginformasikan kepada para staf mengenai pengunduran dirinya.
Ia mengatakan bahwa ia yakin laporan Washington “salah dalam menyimpulkan bahwa Israel tidak menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza,” menurut para pejabat yang mengetahui surat pengunduran dirinya.
“Pada hari ketika Gedung Putih mengumumkan bahwa kekejaman terbaru di Rafah tidak melewati garis merah, pengunduran diri ini menunjukkan bahwa Pemerintahan Biden akan melakukan apa saja untuk menghindari kebenaran,” kata Josh Paul, yang mengundurkan diri pada bulan Oktober sebagai bentuk protes atas pengiriman senjata AS ke ‘Israel’ setelah menjabat selama 11 tahun sebagai Direktur Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri AS.
“Ini bukan hanya cerita tentang keterlibatan atau ketidakmampuan birokrasi – ada orang-orang yang menandatangani transfer senjata, orang-orang yang menyusun memo persetujuan transfer senjata, orang-orang yang menutup mata,” tambah Paul, sambil menyoroti bahwa ada orang-orang “yang seharusnya bisa bersuara, orang-orang yang memiliki tanggung jawab luar biasa untuk melakukan kebaikan, dan komitmen seumur hidup terhadap hak asasi manusia – yang memilih untuk membiarkan birokrasi berfungsi seolah-olah ini adalah bisnis seperti biasa.”
Gilbert menjadi staf pemerintah tingkat menengah atau senior keenam yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas dukungan AS terhadap ‘Israel’.
Pengunduran dirinya terjadi dua minggu setelah pejabat Yahudi Amerika pertama di pemerintahan AS yang secara terbuka mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas dukungan Presiden Joe Biden terhadap genosida di Gaza.
“Presiden memiliki kekuatan untuk menyerukan gencatan senjata yang langgeng, menghentikan pengiriman senjata ke Israel, dan mengkondisikan bantuan. AS hampir tidak menggunakan pengaruhnya selama delapan bulan terakhir untuk meminta pertanggungjawaban Israel,” ujar Lily Greenberg Call dalam surat pengunduran dirinya. Ia juga mengecam Biden karena “menjadikan orang Yahudi sebagai wajah mesin perang Amerika.”
Pada bulan Februari, seorang penerbang AS, Aaron Bushnell, membakar diri sebagai bentuk protes atas sikap resmi AS di luar kedutaan besar ‘Israel’di Washington. “Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida,” kata Bushnell dalam sebuah siaran langsung sebelum melakukan aksinya.*
Sumber Klik disini