Hidayatullah.com– Seorang wanita Tionghoa ditangkap di Leipzig dengan tuduhan membagikan ke China informasi tentang bandara Leipzig/Halle, yang digunakan sebagai pusat transportasi utama bagi industri pertahanan Jerman.
Pihak kejaksaan Jerman mengatakan bahwa Yaqi X, 38, bekerja di sebuah perusahaan yang menyediakan layanan logistik di bandara tersebut.
Jaksa mengatakan wanita itu sudah berulang kali mengirim rincian tentang penerbangan, penumpang, dan transportasi kargo militer ke seseorang lain yang bekerja untuk dinas intelijen China. Bandara itu dianggap sebagai pusat penting untuk ekspor pertahanan Jerman, khususnya ke Ukraina.
Tersangka kedua, Jian G, sudah lebih dulu ditahan tahun ini. Pria itu bekerja sebagai seorang staf seorang anggota Parlemen Eropa dari partai kanan-jauh Jerman AfD.
Yaqi X ditahan, sementara rumah dan tempat kerjanya digeledah.
Antara Agustus 2023 dan Februari 2024, jaksa menuduh Yaqi X telah memberikan informasi kepada Jian G tentang pengangkutan peralatan militer dan orang-orang yang terkait dengan sebuah perusahaan senjata Jerman yang tidak disebutkan namanya.
Dilansir BBC Selasa (1/10/2023), sumber-sumber Jerman mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ARD bahwa perusahaan pertahanan tersebut adalah Rheinmetall, perusahaan pertahanan terbesar Jerman yang banyak terlibat dalam memasok senjata, kendaraan lapis baja, dan peralatan militer lainnya ke Ukraina.
Kasus Yaqi X tampaknya berkaitan dengan sebuah kasus spionase yang terungkap April tahun lalu yang melibatkan staf anggota parlemen Jian G.
Anggota Parlemen Eropa dimaksud, Maximilian Krah, sudah memecat Jian G. Kantor Krah di Brussels digeledah oleh polisi, meskipun tidak ada indikasi bahwa dia terlibat.
Jian G dituduh memata-matai para pembangkang China di Jerman serta memberikan informasi tentang Parlemen Eropa kepada intelijen China.
Dia sebelumnya bekerja untuk Kelompok-kelompok pembangkang dan berhasil mendapatkan kewarganegaraan Jerman setelah tiba di Jerman pada tahun 2002.*
Sumber Klik disini