Hidayatullah.com— Menteri Wakaf Mesir, Syeikh Usamah Sayyid Azhary menyampaikan kesanggupan mengirim tenaga pengajar Bahasa Arab sebanyak 2.000 guru setiap tahun ke Indonesia.
“Saya punya keinginan yang lain. Bukan hanya dari 20 menjadi 200, tapi menjadi 2.000. Ini tujuan yang bisa kita wujudkan dalam jangka pendek. Kita bukan hanya kirim dari 20 menjadi 200, tapi 20 menjadi 2.000,” ungkap Syeikh Usamah menanggapi permintaan Menteri Agama (Menag) baru, Nasaruddin Umar hari Selasa (22/10/2024) di Kantor Pusat Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta.
Sebelumnya, Nasaruddin Umar mengusulkan pada Pemerintah Mesir untuk memperbanyak pengiriman guru-guru bahasa Arab ke Indonesia.
“Mohon diperbanyak mengirim guru-guru bahasa Arab dari Mesir ke Indonesia. Saat ini kita hanya dikirim sekitar 20 per tahun. Kalau bisa, dikirim sampai 200 ya di setiap tahun,” ujar Nasaruddin.
“Kami punya pondok pesantren lebih dari 20 ribu. Nah, kalau bisa setiap pondok pesantren itu punya pengajar bahasa Arab dari Mesir. Dengan pengetahuan bahasa Arab itu otomatis akan memperkuat akidah Islam,” lanjut Menag.
Syeikh Usamah menanggapi usulan Nasaruddin Umar sebagai prioritas kerjasama guna memperkuat wasatiyah.
“Kami akan masukkan usulan ini dalam program prioritas kerja sama kita, bagaimana kita menyebarluaskan bahasa Arab. Memperkuat ajaran wasatiyah sebagai panduan. Jadi di satu sisi bisa mengambil dari luar, tapi di sisi yang lain bisa mempertahankan identitas kepribadian kebudayaan Indonesia,” tambah Syeikh Usamah.
Ia juga menyebut, bahwa sebelum lawatannya ke Indonesia, Pemerintah Mesir telah melaunching program yang berguna bagi para da’i dan imam di Indonesia supaya lebih memberikan perhatian tinggi terhadap bahasa Arab.
Program ini bertujuan agar anak-anak muda yang sangat bergantung kepada media sosial bisa memiliki ketertarikan secara khusus dengan bahasa Arab.
Turut hadir, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Elshemy, Sekjen Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Kepala Badan Litbang dan Diklat Amien Suyitno, dan Sekretaris Baznas Muchlis M Hanafi.*
Sumber Klik disini