Hidayatullah.com – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyebut upaya ‘Israel’ melarang badan PBB pengungsi Palestina (UNRWA) adalah untuk “membuat rakyat Palestina kelaparan.”
Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa keputusan ‘Israel’ itu merupakan “tantangan bagi masyarakat internasional” dan upaya terang-terangan untuk memblokir kebutuhan penting warga Palestina.
“Tujuan penghentian kegiatan badan ini adalah untuk membuat rakyat Palestina kelaparan dan memutus berbagai layanan, termasuk layanan kesehatan,” kata Hamdan dalam sebuah konferensi pers di Mauritania pada Senin (28/10/2024) malam.
UNRWA menyediakan layanan kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan bagi para pengungsi Palestina di lima wilayah: Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Gaza, Suriah, Lebanon dan Yordania.
Hamdan mengatakan “keputusan untuk menghentikan UNRWA merupakan ujian bagi komunitas internasional untuk melihat apakah mereka dapat bertahan melawan keputusan yang diambil oleh pendudukan Israel dengan dukungan AS.”
Sebelumnya, Parlemen Israel Knesset mengesahkan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di wilayahnya, yang dapat mempengaruhi pekerjaannya di Gaza.
“Sidang pleno Knesset pada Senin malam menyetujui pembacaan kedua dan ketiga undang-undang untuk memutuskan hubungan resmi dengan dan menghentikan aktivitas UNRWA, yang beberapa operatornya dicurigai berpartisipasi dalam pembantaian (oleh kelompok Palestina Hamas) pada 7 Oktober (tahun lalu),” tulis harian Yedioth Ahronoth Israel dalam laporannya.
Dalam pemungutan suara tersebut, 92 dari 120 anggota Knesset mendukung larangan tersebut, dan 10 lainnya menentang.
Sebuah rancangan undang-undang terpisah dari anggota Knesset Ron Katz, Yulia Malinovsky dan Dan Illouz, yang disetujui oleh para anggota parlemen dalam pemungutan suara 87-9, mengamanatkan agar ‘Israel’ memutuskan semua hubungan dengan UNRWA, melarang kerja sama atau hak-hak istimewa yang sebelumnya dimiliki oleh badan tersebut.
Undang-undang tersebut akan berlaku dalam 90 hari.
Israel menuduh karyawan UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas 7 Oktober 2023 oleh Hamas, dengan menuduh bahwa program pendidikan badan tersebut “mempromosikan terorisme dan kebencian.”
UNRWA, yang berkantor pusat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa mereka tetap netral dan hanya berfokus untuk membantu para pengungsi.
Badan ini didirikan berdasarkan resolusi Majelis Umum PBB pada tahun 1949, dengan mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada para pengungsi Palestina.
Pasukan ‘Israel’ terus melancarkan serangan udara dan invasi daratnya di Jalur Gaza sejak aksi perlawanan besar-besaran Palestina pada Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 43.000 orang telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 101.100 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan ‘Israel’ telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah-tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber Klik disini