Hidayatullah.com– Empat dosen universitas Amerika Serikat dirawat di rumah sakit setelah menjadi korban aksi penikaman yang dilakukan orang tak dikenal di Tamam Beishan di Provinsi Jilin, China.
Para dosen Iowa Cornell College itu mengalami “insiden serius” saat berekreasi ke sebuah taman umum di Provinsi Jilin, bagian utara China, kata pihak perguruan tinggi itu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC.
Anggota legislatif Iowa Adam Zabner mengatakan saudara lelakinya, David, merupakan salah satu dari empat dosen yang menjadi korban dan insiden itu yang disebutnya sebagai penikaman.
Adam Zabner mengatakan, David merupakan bagian dari rombongan yang pada hari Senin (10/6/2024) mengunjungi sebuah kuil di sana ketika mereka diserang orang bersenjatakan pisau.
Adam Zabner mengatakan saudara lelakinya itu ditusuk di bagian lengan saat berada di Taman Beishan dan sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
“Dia belum dikeluarkan dari rumah sakit sampai pagi ini, tetapi kondisinya baik,” kata Zabner kepada CBS News seperti dilansir BBC Selasa (11/6/2024).
Seorang jubir Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya mengetahui adanya laporan tentang penikaman tersebut, tetapi tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Pihak Cornell College mengatakan keempat dosen tersebut memgajar di sana “sebagai bagian dari kemitraan dengan sebuah universitas di China”.
Rombongan yang berwisata itu ditemani seorang staf dari Universitas Beihua saat berkunjung ke taman itu pada hari Senin.
Pihak berwenang China belum mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu, tetapi sejumlah foto yang menunjukkan beberapa orang terkapar di tanah dalam keadaan berdarah, sudah menyebar di media sosial.
Tampaknya, kabar tentang insiden itu segera disensor oleh pihak otoritas internet China.
Hari Selasa (11/6/2024), kata kunci pencarian seperti “foreigners Jilin” tidak menghasilkan apapun meskipun kata itu trending di Weibo.
Insiden tersebut juga tidak dikabarkan oleh media plat merah China.
Zabner mengatakan saudara lelakinya, yang merupakan lulusan program doktoral Tufts University, sudah pernah mengunjungi China sebelumnya dan kunjungan kali ini merupakan yang kedua bersama Cornell College.
Di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington belakangan ini, Presiden China Xi Jinping baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk mengundang 50.000 pemuda Amerika ke China dalam kurun lima tahun ke depan. Langkah itu diambil setelah para diplomat China mengatakan bahwa peringatan perjalanan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS telah menyebabkan warga Amerika enggan berkunjung ke China.*
Sumber Klik disini