Jejak Dakwah di Timor Timur, merupakan jejak refleksi catatan perjalanan dakwah di Timor Timur selama kurang lebih 18 tahun sejak pengiriman dai Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) sejak 1981, dan enam tahun terakhir perjalanan dakwah penulisnya sendiri (1993-1999). Tugas sebagai da’i keliling dan keluar-masuk pedalaman Timtim memperkaya pengalamannya dalam berdakwah.
Suka-duka ia jalani dengan penuh kesabaran dan perjuangan. Berdakwah di tengah situasi konflik politik Timtim yang tak menentu menggugah naluri jurnalistiknya untuk dituangkan kisah-kisah perjalanan dakwah itu dalam tulisan di berbagai media Islam.
Buku ini menggambarkan perjalanan dakwah ini bersifat kronologis, historis, demografis, ethnologis maupun antropologis dari daerah-daerah pedalaman Timtim.
Catatan perjalanan dakwah ini dirangkum dalam laporan-laporan kegiatan dakwah dan liputan-liputan kunjungan dan monitoring DDII serta mitra lembaga dakwah, lembaga-lembaga zakat nasional yang turut serta mendukung kegiatan dakwah, serta liputan peristiwa-peristiwa politik dan keamanan yang mempengaruhi kegiatan dakwah baik di kota maupun di pedalaman Timtim tempat di mana para dai bertugas.
Perjalanan dakwah yang dirangkum oleh pelakunya sendiri merupakan karya autentik dan original, yang disuguhkan dalam kisah-kisah yang bersumber dari pengalaman penulis sendiri di medan dakwah secara faktual. Begitu juga pengalaman aktivitas dakwah para dai lainnya dirangkum secara komprehensif, yang menyangkut seluruh aktivitas dakwah dan kehidupan para dai serta masyarakat binaannya yang menjadi objek dakwah baik di kota maupun di pedalaman Timtim.
Kehadiran para dai (du’at) di Timtim bertujuan ingin meningkatkan mutu kehidupan manusia itu sendiri baik secara lahir maupun batin (material dan spiritual). Dengan itu diharapkan akan dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Para dai yang ditugaskan tidak hanya mengajarkan shalat dan membaca Al-Qur’an tetapi memiliki tujuan yang lebih jauh dari itu.
Maka, untuk mencapai tujuan tersebut, para dai dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang multitalenta dan multiskill. DDII dengan para mitranya melakukan kerjasama dalam menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan untuk para dai baik dalam skala nasional maupun secara lokal yang diselenggarakan di daerah masing-masing dengan menghadirkan para cendekiawan dan dai senior dari Jakarta.
Selain refleksi perjalanan dakwah di Timtim, buku ini juga mengupas catatan-catatan sejarah tentang pulau Timor itu yang merupakan bekas kolonial Portugis yang kemudian berintegrasi dengan Indonesia menjadi provinsi ke-27. Namun, perjalanan panjang sebagian masyarakat Timor Timur menghendaki kemerdekaan dari pada integrase dengan Indonesia.
Maka, pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, rakyat Timor Timur diberikan pilihan untuk memilih tetap berintegrasi dengan Indonesia atau merdeka melalui Referendum (jajak pendapat) pada 30 Agustus 1999. Hasil jajak pendapat dimenangkan oleh kubu pro-kemerdekaan. []
Judul Buku : Jejak Dakwah di Timor Timur
Penulis : Ust. Sudayat Kosasih
Isi : xl + 408 halaman
Penerbit : Grafindo
Terbit : 2024
Sumber Klik disini