Hidayatullah.com– Duangphet Phromthep alias Dom, salah satu remaja Thailand yang diselamatkan dari dalam gua Tham Luang yang terendam banjir pada 2018, meninggal dunia akibat bunuh diri saat bersekolah di Inggris, menurut petugas koroner yang memeriksa penyebab kematiannya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dom menghembuskan napas terakhirnya pada 14 Februari di rumah sakit umum Kettering, dua hari setelah ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di sekolahnya Brooke House College di Market Harborough, Leicestershire.
Setelah pemeriksaan atas kematian remaja berusia 17 tahun itu pada tanggal 4 Oktober di pengadilan koroner Leicester, Prof Catherine Mason, petugas koroner senior untuk wilayah kota Leicester dan Leicestershire bagian selatan, menuliskan kesimpulan bunuh diri dalam laporannya, lapor PA Media Jumat (27/10/2023).
Dalam catatan pemeriksaan yang dilihat oleh kantor berita PA, Prof Mason mengatakan bahwa Duangphet “tidak dikenal di layanan kesehatan mental, dan tidak diketahui mengapa dia melakukan tindakan tersebut… Hal ini tidak dapat diramalkan atau dicegah. Investigasi polisi tidak menemukan bukti keterlibatan pihak ketiga atau keadaan yang mencurigakan.”
Dom dikabarkan terdaftar tahun lalu sebagai salah satu siswa di sekolah sepakbola di Brooke House College.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Jumat, kepala sekolah tersebut Ian Smith mengatakan bahwa lembaga pendidikannya masih berduka akan kematian Dom.
Dia juga menepis dugaan bahwa kondisi kesehatan mental Dom tidak terpantau oleh pihak sekolah.
“Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, kesehatan, kesejahteraan, dan kesejahteraan siswa kami adalah prioritas mutlak kami. Hal ini tercermin dalam pemeriksaan pengamanan oleh ISI [Independent Schools Inspectorate] kami terbaru pada April 2023, yang menegaskan bahwa para siswa mengetahui bahwa ada banyak orang yang dapat mereka ajak bicara, bahwa mereka akan percaya diri untuk melakukannya jika mereka merasa ada kekhawatiran, dan mereka tahu bahwa kekhawatiran tersebut akan ditindaklanjuti jika mereka benar-benar mengungkapkannya.”
“Pihak koroner juga berterima kasih kepada seluruh komunitas perguruan tinggi atas kualitas tinggi perawatan, kesejahteraan dan perlindungan siswa kami dan mencatat bahwa kejadian tragis ini sayangnya tidak dapat diramalkan atau diperkirakan sebelumnya.”
Nama Dom sebagai kapten kesebelasan Wild Boars (Moo Pa in Thai) dan kawan-kawan serta seorang pelatihnya menjadi terkenal seantero dunia setelah mereka diselamatkan dari dalam gua Tham Luang, di selatan Thailand, pada 2018.
Dua belas remaja putra itu, yang kala itu berusia antara 11 dan 16, dan pelatihnya yang berusia 25 tahun berjalan-jalan ke dalam gua usai berlatih sepakbola. Malangnya, hujan deras yang turun kemudian dan air yang merembes masuk ke dalam gua menghalangi jalan mereka untuk keluar.
Dom baru berusia 13 tahun ketika terjebak di dalam gua itu
Setelah melakukan upaya penyelamatan selama beberapa hari dengan mengerahkan tidak kurang dari 1.000 petugas dari berbagai instansi pemerintah dan swasta hingga masyarakat, anak-anak itu berhasil dibawa keluar satu persatu oleh para penyelam berpengalaman dengan dibius terlebih dahulu oleh dokter yang memeriksa kondisi mereka di dalam gua. Beberapa di antara mereka harus dirawat di rumah sakit selama beberapa pekan karena menderita infeksi paru-paru saat terjebak selama 18 hari di dalam gua panjang yang gelap dan terendam banjir nyaris tanpa perbekalan.*
Sumber Klik disini