Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Hipotermia di Gaza yang Dikepung ‘Israel’

Share

Hidayatullah.com – Sedikitnya tiga bayi baru lahir meninggal dunia akibat hipotermia di Jalur Gaza di saat warga Palestina harus berjuang menghadapi musim dingin di kamp pengungsian menurut laporan kantor berita Palestina WAFA pada Kamis.

Organisasi kemanusiaan sudah berulang kali memperingatkan masyarakat internasional tentang kondisi sulit yang dihadapi bayi-bayi berusia antara 3 dan 21 hari di Gaza selama musim dingin.

Sila, berusia 3 minggu, adalah bayi ketiga yang meninggal akibat kedinginan di kamp-kamp tenda di Gaza dalam beberapa hari terakhir, kata para dokter.

Kematian Sila menunjukkan kondisi hidup yang tidak layak, dengan ratusan ribu orang Palestina yang berdesakan di tenda-tenda reyot setelah ‘Israel’ menghancurkan tempat tinggal mereka.

Perang genosida ‘Israel’ di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut.

Perang ini juga telah menyebabkan kehancuran yang meluas dan membuat sekitar 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, bahkan beberapa kali. Ratusan ribu orang memadati tenda-tenda di sepanjang pantai seiring dengan datangnya musim dingin yang basah dan dingin.

Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah berjuang untuk mengirimkan makanan dan pasokan dan mengatakan bahwa ada kekurangan selimut, pakaian hangat dan kayu bakar.

Ayah dari Sila, Mahmoud al-Faseeh, berupaya membungkus bayinya dengan selimut untuk menghangatkannya dari dingin yang menerpa tenda mereka di daerah Muwasi di Kha Younis. Namun, hal itu tidak cukup, ujarnya kepada Associated Press.

Dia mengatakan tenda itu tidak benar-benar terlindung dari angin dan tanahnya dingin, karena suhu pada Selasa malam turun hingga 9 derajat Celcius (48 derajat Fahrenheit). Muwasi adalah daerah terpencil yang terdiri dari bukit-bukit pasir dan lahan pertanian di pantai Mediterania Gaza.

“Suhu sangat dingin semalaman dan sebagai orang dewasa kami bahkan tidak kuat. Kami tidak bisa menghangatkan diri,” katanya. Sila terbangun sambil menangis tiga kali dalam semalam dan di pagi hari mereka menemukannya tidak bergerak, tubuhnya kaku.

“Dia seperti kayu,” kata al-Faseeh. Mereka melarikannya ke rumah sakit lapangan di mana para dokter mencoba menyelamatkannya, tetapi paru-parunya sudah memburuk. Foto-foto Sila yang diambil oleh AP menunjukkan gadis kecil itu dengan bibir ungu, kulitnya yang pucat bernoda.

Ahmed al-Farra, direktur bangsal anak-anak di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, mengkonfirmasi bahwa bayi itu meninggal karena hipotermia. Dia mengatakan dua bayi lainnya – satu berusia 3 hari, yang lainnya berusia satu bulan – telah dibawa ke rumah sakit selama 48 jam terakhir setelah meninggal karena hipotermia.*

Sumber Klik disini

Table of contents

Read more

Local News