Gaya hidup saat ini sangat dipengaruhi oleh media sosial. Banyaknya influencer memamerkan kekayaan “flexing” mempengaruhi mental masyarakat, judi online, perceraian, depresi dll
Oleh: Muhammad Iqbal, Ph.D
Hidayatullah.com | FENOMENA pinjaman online (pinjol) dan judi online belakangan ini telah mencapai titik yang sangat memprihatinkan. Dalam beberapa minggu terakhir, kita mendengar berita tragis tentang keluarga yang mengakhiri hidupnya akibat terlilit utang dari pinjaman online.
Hal serupa juga terjadi dalam kasus judi online, di mana seseorang nekat melakukan tindak kriminal, bahkan pembunuhan, demi mengejar kekayaan secara instan.
Gaya hidup dan tekanan sosial
Dalam banyak kasus, memang ada orang yang terpaksa meminjam uang karena desakan ekonomi. Namun, ironisnya, sebagian besar justru terjebak dalam pinjaman online akibat dorongan gengsi atau gaya hidup.
Demi mempertahankan harga diri di depan orang lain, mereka memaksakan diri hingga akhirnya menghadapi tekanan berat, stres, depresi, bahkan bunuh diri.
Gaya hidup saat ini sangat dipengaruhi oleh media sosial. Banyak influencer yang gemar memamerkan kekayaan atau “flexing” tanpa menyadari dampaknya.
Generasi muda, khususnya, menjadi kelompok yang paling rentan. Mereka yang aktif di media sosial sering kali ingin meniru gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
Beberapa gaya hidup yang kerap diidamkan seperti “Gadget canggih, ya harus iPhone”, “Kamera digital untuk “konten”, “ Traveling atau “healing” demi konten”, “ Fomo kuliner viral”, “Ambisi Barang bermerek (branded)”, seria “Rumah mewah dan kendaraan bermotor mahal”
Gaya hidup berujung perceraian dan masalah mental
Hal serupa juga terlihat dalam pernikahan. Banyak pasangan muda memaksakan diri mengadakan resepsi mewah demi gengsi.
Namun, setelah acara selesai, mereka harus menghadapi realitas utang yang membebani kehidupan rumah tangga. Dalam beberapa kasus, tekanan ini memicu konflik hingga perceraian.
Akibatnya, kita melihat peningkatan angka perceraian, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), masalah kesehatan mental, hingga bunuh diri.
Pinjol dan judol, sepupu berbahaya
Pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) dapat dikatakan sebagai “saudara sepupu” yang saling terkait. Orang yang terjebak dalam utang sering kali mencoba peruntungan dengan berjudi untuk melunasi utangnya, tetapi justru semakin terpuruk.
Fenomena ini tidak hanya menghancurkan kehidupan individu tetapi juga merusak kehidupan sosial masyarakat.
Orang yang terjerat pinjol atau judi online akhirnya hidup dalam tekanan yang berat. Mereka idikejar oleh debt collector, menghadapi ancaman kepada keluarga atau kolega, dan terus-menerus dihantui rasa cemas.
Tekanan ini tidak hanya merusak kesehatan mental tetapi juga berdampak pada fisik.
Kurangi gaya, kurangi tekanan
Ingat teori fisika tentang hukum newton, gaya menentukan tekanan. Artinya, semakin banyak gaya, semakin besar tekanan. Oleh karena itu, di tahun 2025 ini, mari kita jalani hidup dengan mengurangi gaya agar tekanan hidup juga berkurang.
Tips jalani hidup simpel dan bahagia
1. Syukuri Apa yang Dimiliki
Fokuslah pada apa yang sudah kita miliki, bukan pada apa yang dimiliki orang lain.
2. Kurangi Overthinking
Jangan terlalu memikirkan hal-hal di luar kendali kita. Percayalah bahwa jodoh, rezeki, dan kematian sudah diatur oleh Allah Swt
3. Hiduplah Secukupnya
Nikmati kebutuhan dasar: makan saat lapar, minum saat haus, beristirahat saat lelah, dan berobat saat sakit.
4. Berusaha dan Berdoa
Lakukan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan, tetapi serahkan hasilnya kepada Allah Swt.
5. Jadilah diri sendiri.
Orang lain sering kali tahu siapa kita sebenarnya, jadi tidak ada gunanya berpura-pura.
Mari kita jalani tahun baru 2025 ini dengan hidup yang sederhana namun bermakna.
Kurangi gaya, kurangi tekanan, dan jadilah pribadi yang lebih bahagia. Ingat, kebahagiaan sejati datang dari rasa syukur dan kerja keras yang halal serta berkah.*
Penulis psikolog, Rektor SWINS. Instagram: @muhammadiqbalpsy
Sumber Klik disini