Jurnalislam.com

Salat Jumat Dihalangi Israel, Hamas Serukan Umat Islam Jaga Al-Aqsha

Yerusalem (Mediaislam.id) – Puluhan ribu jamaah Palestina menunaikan salat Jumat di Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki, meskipun ada larangan dari Israel. Otoritas Wakaf Islam menegaskan bahwa sekitar 35.000 Muslim melaksanakan salat Jumat di tempat suci tersebut. Sebuah kontingen besar polisi Israel dikerahkan di pintu masuk, lingkungan, dan gang-gang kota, serta di gerbang luar Masjid. Sebelumnya di hari yang sama, ribuan warga Yerusalem melaksanakan salat Subuh di Masjidil Aqsha meskipun ada pembatasan keamanan Israel di pintu-pintu gerbangnya. Sementara itu, anggota Biro Politik Gerakan Hamas dan Kepala Kantor Urusan Yerusalem, Haroun Nasser al-Din, menyerukan pengerahan massa ke Masjidil Aqsha dalam beberapa hari mendatang. Nasser al-Din menekankan bahwa eskalasi Israel terhadap situs-situs suci Islam, dan upaya untuk Yahudisasi Yerusalem, merupakan agresi langsung terhadap seluruh bangsa, yang membutuhkan peningkatan perlawanan dan mematahkan batasan-batasan Israel. Nasser al-Din mengatakan bahwa serangan yang sedang berlangsung di Masjidil Aqsha, termasuk serangan pemukim dan mencegah jamaah untuk melaksanakan shalat, membutuhkan tindakan segera untuk melindungi Aqsha. sumber: infopalestina

Dalil dan Alasan Mengapa Harus Menghafalkan Al-Quran

Dalil menghafal Al-Qur’an itu adalah fardhu kifayah bagi umat, kata Imam asy- Suyuti, jika tidak ada yang melakukan semua berdosa. Selain itu menghafal adalah Sunnah nabi kitaDalil pentingnya menghafal Al-QuranMemberi penjelasan bagi para calon pengahafal Al-QuranHidayatullah.com | SALAH satu keistimewaan Al-Quran adalah keotentikannya terjaga, tidak sebagaimana kitab agama lain. Salah satu sebab terjaganya hal tersebut adalah banyak kaum Muslimin yang menghafalkan Al-Quran di dalam dada-dada mereka.Hal ini menyebabkan para penyeru kesesatan dan musuh-musuh Islam tidak mudah memanipulasi Al-Quran atau mengubahnya. Sebagaimana yang terjadi pada agama-agama terdahulu, seperti dikutip dalam Al-Quran:فَبِمَا نَقۡضِهِمۡ مِّيۡثَاقَهُمۡ لَعَنّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوۡبَهُمۡ قٰسِيَةً‌ ۚ يُحَرِّفُوۡنَ الۡـكَلِمَ عَنۡ مَّوَاضِعِهٖ‌ۙ وَنَسُوۡا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوۡا بِهٖۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَآٮِٕنَةٍ مِّنۡهُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّنۡهُمۡ‌ فَاعۡفُ عَنۡهُمۡ وَاصۡفَحۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَ“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-Maidah: 13).Dalil pentingnya menghafal Al-Quranبَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ“Artinya: Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS: Al-Akbabut: 49)Maksud “dalam dada” bahwa ayat-ayat Al Quran terpelihara dalam dada dengan dihapal banyak kaum muslimin, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengubahnya.Sebagaimana dijelaskan oleh banyak ulama, salah satunya oleh As-Suyuthi di dalam Al-Itqanfi Ulumul Qur’an, hukum menghafal seluruh ayat Al-Qur’an adalah fardhu kifayah atau kewajiban kolektif.“Ketahuilah, sesungguhnya menghafal Al-Qur’an itu adalah fardhu kifayah bagi umat,” kata Imam asy Suyuti.Pengertian fardhu kifayah sendiri adalah suatu kewajiban yang ditujukan kepada orang-orang yang telah mukallaf secara keseluruhan yang jika di antara mereka ada yang melaksanakannya maka gugurlah dosa yang lainnya, yakni yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut.Namun jika tidakada satupun yang melaksanakannya, maka berdosalah semuanya. Demikianlah menghafal Al-Qur’an.la merupakan kewajiban yang jika ada sebagian orang menghafal seluruhnya, maka gugurlah dosa sebagian lain yang tidak menghafal seluruhnya. Namun jika tidak ada satupun yang menghafalnya, maka semuanya berdosa.Kegiatan menghafal Al-Qur’an dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Tahfizhul Qur’an atau Hifzhul Quran. Pelakunya disebut hafidz (laki-laki) dan hafidzah (perempuan), jamaknya disebut huffadz.Seorang menyandang gelar al-hafidz harus hafal al-Qur’an seluruhnya. Maka apabila ada orang yang telah hafal kemudian lupa atau lupa sebagian atau keseluruhan karena lalai atau lengah tanpa alasan seperti ketuaan atau sakit, maka tidak dikatakan hafidz dan tidak berhak menyandang pedikat”penghafal al-Qur’an”. (Metode Efektif Menghafal al-Qur’an, Abdu al-Rabb Nawabudin). Ibnu ‘Abdl Barr mengatakan:طلب العلمدرجات ورتب لاينبغي تعديها، ومنتعداها جملة فقدتعدى سبيل السلفرحمهم الله، فأولالعلم حفظ كتابالله عز وجلوتفهمه“Menuntut ilmu itu ada tahapan dan tingkatan yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia telah menempuh jalan salaf rahimahumullah. Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid).Menghafal Al-Qur’an merupakan sunnah yang diikuti karena Rasulullah ﷺ telah menghafal Al-Qur’an, bahkan dalam setiap tahun Rasulullah selalu mengulang hafalan Al-Qur’an bersama malaikat jibril.“Menghafal Al Quran adalah mustahab (sunnah)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 89906).Memberi penjelasan bagi para calon pengahafal Al-QuranImam Nawawi dalam kitab “At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an” menjelaskan beberapa adab bagi para penghafal Al-Quran yang perlu diperhatikan. Secara garis besar, menurut Imam Nawawi, ada beberapa poin utama:Ikhlas. Orang yang menghafal Al-Quran harus meniatkan dirinya ikhlas karena Allah. Tujuannya bukan karena ingin dipuji, mendapat nilai yang baik, mendapatkan penghasilan, dan alasan-alasan lainnya.Niat adalah syarat yang paling penting dalam masalah hafalan Al-Quran. Sebab, apabila seseorang melakukan sebuah perbuatan tanpa dasar mencari keridaan Allah semata, maka amalannya hanya akan sia-sia belaka.Menyucikan hati dan diri.Saat mendatangi guru ataupun majelis Al-Quran berpenampilan sempurna serta menjauhkan diri dari hal-hal tercela yang bertolak belakang dengan ajaran Al-Quran.Sikap tersebut juga termasuk membersihkan diri dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, hasad, sombong dan penyakit hati lainnya. Hati yang bersih menandakan bahwa diri tersebut siap menerima segala keberkahan ilmu dari para guru.Bukan untuk tujuan dunia. “Hendaknya seseorang tidak memiliki tujuan dengan ilmu yang dimilikinya untuk mencapai kesenangan dunia berupa harta atau ketenaran. Kedudukan, keunggulan atas orang-orang lain, pujian dari orang banyak atau ingin mendapatkan perhatian orang banyak dan hal-hal seperti itu,” kata Imam Nawawi.Saat ini sedikit sekali dijelaskan kepada para calon penghafal Al-Quran (hufadz), mengapa ayat-ayat Allah ini perlu dihafalkan?Ujub dan riya’ merupakan bagian dari penyakit hati. Kedua penyakit hati ini mendapat perhatian yang serius dari para ulama khususnya ahli Al-Qur’an.Sifat ujub dan riya’ adalah suatu hal yang dapat menghanyutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diteguhkan di jiwa. Kedua sifat ini seringkali ditanamkan setan tatkala seorang penghafal Al-Qur’an tampil di hadapan publik secara umum.Oleh sebab itu penting bagi para peghafal Al-Qur’an untuk senantiasa menghindari kedua sifat ini, tanamkan dalam hati bahwa menghafal Al-Qur’an hanya karena Allah semata.Karenanya, Buya Yahya Al-Bagja pernah mengkritik subuhnya sekolah tahfidz yang hanya sibuk menghafal Alquran tanpa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya sibuk menghafal tanpa mempelajari dan mengamalkan, hanya akan menghabiskan waktu dan usia.Buya Yahya mengutip kata-kata Syaikh Sya’rawi yang menekankan bahwa pentingnya memahami dan mengamalkan Al-Quran bukan hanya sekadar menghafalnya. Yang lebih penting setelah menghafal adalah merenungkan, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Al-Quran.*

Ketua PP Muhammadiyah: Indonesia Tengah Hadapi Krisis Moral dan Etika

Hidayatullah.com–Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir mengatakan sejumlah kejadian atau kasus sebagai fakta sosial yang menunjukkan adanya krisis atau peluruhan moral dan etika luhur bangsa akhir-akhir ini.Kasus paling menonjol diantaranya diberhentikannya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mewakili erosi moral dan etika para pejabat negara atau pejabat publik.Kasus paling baru mundurnya unsur pejabat pemerintahan sekaligus tokoh agama karena menyentuh persoalan kepatutan etika dalam berinteraksi sosial dengan sesama.“Pelanggaran moral dan etika oleh pejabat publik jangan dianggap ringan dan biasa karena menyangkut elite negeri yang semestinya menjadi teladan rakyat,” kata Haedar Nashir dalam “Orasi Penerimaan Anugerah Hamengku Buwono IX” dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 20024 yang berlangsung Kagungan Dalem Bangsal Srimanganti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (19/12/2024) malam.Dalam orasinya yang berjudul “Transformasi Mentalitas dan Kebudayaan Indonesia’, Haedar menuturkan masalah moral dan etika dalam mentalitas bangsa sebenarnya masalah kebudayaan, yakni menyangkut sistem pengetahuan kolektif manusia dalam kehidupan bersama.Masyarakat Indonesia menampilkan gaya hidup baru yang menunjukkan anomie atau anomali, yakni penyimpangan perilaku dalam masyarakat. Ketika korupsi, orientasi materi (materialisme), transaksi politik uang, memuja kesenangan duniawi (hedonisme), dan cara hidup menghalalkan apa saja (oportunisme) mulai meluas dalam kehidupan masyarakat maka yang terjadi ialah ketercerabutan.“Kita masih dapat mendaftar persoalan bangsa yang bersifat struktural  seperti  korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, politik uang, politik transaksional, dan persoalan-persoalan politik yang juga menyentuh ranah moral dan etika. Di ranah kehidupan sehari-hari sama gawatnya seperti judi online, kejahatan ITE, narkoba, kekerasan seksual, pembunuhan di internal keluarga dan lingkaran orang-orang terdekat, rendahnya “digility” (tingkat kesopanan) netizen Indonesia di dunia media sosial, serta persoalan-persoalan sosiopatik lainnya,” ujarnya.Bagi Haedar, dimensi moral dan etika dalam kehidupan suatu masyarakat atau bangsa tidak dapat  dipandang enteng karena keduanya menyangkut urusan nilai baik dan buruk yang sejatinya merupakan representasi dari martabat ruhani dan akal-budi manusia.Persoalan moral dan etika tersebut tidak dapat dimarjinalisasikan sebagai urusan domestik dan privat, sebab dalam kehidupan bangsa yang dikenal maju dan sekuler-modern pun keduanya masih dijunjung tinggi. “Betapa sejumlah kasus menunjukkan, seorang pejabat tinggi hingga Perdana Menteri mundur karena tersangkut persoalan etika jabatan dan etika publik. Apalagi dalam kehidupan bangsa Indonesia yang memiliki pijakan utama nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa,” imbuhnya.Dalam menghadapi kelemahan mentalitas bangsa penting dilakukan pendekatan transformasi kebudayaan. Transformasi merupakan strategi perubahan jalan tengah menuju Indonesia yang lebih maju dan berkarakter keindonesiaan yang kuat secara individual maupun kolektif dalam sistem kebudayaan baru.Dalam konteks ini sejatinya bangsa Indonesia secara relatif memiliki nilai-nilai keutamaan yang mengkristal menjadi modal sosial dan budaya penting. Di antara nilai-nilai itu adalah daya juang, tahan menderita, mengutamakan harmoni, dan gotong royong.Nilai-nilai keutamaan tersebut masih relevan, namun memerlukan penyesuaian dan pengembangan sejalan dengan dinamika dan tantangan zaman. “Cukup mendesak untuk dilakukan transformasi karakter bangsa, yaitu dengan memelihara dan meningkatkan nilai-nilai keutamaan yang sudah terbangun sejak dahulu dan mengembangkan nilai-nilai keutamaan baru, termasuk membuka diri terhadap nilai-nilai keutamaan bangsa-bangsa lain yang lebih maju,” paparnyaMenurut Haedar, Indonesia emas tahun 2045 akan terwujud jika generasi mudanya saat ini religius,  cerdas,  berkepribadian Indonesia yang unggul seperti itu.“Bukan generasi lemah, pembebek, serba instans, menjadi benalu, penjual populisme murah, serta tidak memiliki khazanah keilmuan,  kepribadian, dan perilaku serba utama,” ungkapnya.Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X,  kepemimpinan Haedar di Muhammadiyah berhasil mengemban kepemimpinan yang berpijak pada kesederhanaan, keluasan ilmu, dan visi kemajuan umat bahkan membawa cita-cita Muhammadiyah Unggul-Berkemajuan atau Centre of Excellence.“Role model “Centre of Excellence” bukanlah sebatas gagasan kosong, melainkan sebuah laku hidup Muhammadiyah di pentas nasional dan global,” katanya.Berbagai gagasan Haedar Nashir dinilai Sri Sultan sebagai visi yang melampaui sekadar pembangunan institusi. Bahkan telah melahirkan tonggak-tonggak peradaban.Sekelumit contoh seperti Markaz Dakwah Muhammadiyah di Kairo, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), dan Muhammadiyah Australia College (MAC) di Melbourne.“Pada hakikatnya, karya ini bukan semata soal pembangunan fisik atau perluasan jaringan, melainkan usaha mulia, untuk membangun peradaban yang kokoh berlandaskan, nilai-nilai Islam yang “wasathiyah” – moderat, inklusif, dan berkemajuan”, ungkapnya.Diakui Sri Sultan, Haedar Nashir dalam kepemimpinannya, mencerminkan sejatinya filosofi Muhammadiyah yaitu berkemajuan, membangun umat, dan menebar manfaat bagi semesta.“Dalam pemikirannya, ilmu bukan sekadar simbol pengetahuan, melainkan menjadi setitik cahaya pelita, yang sudah seharusnya menuntun umat di tengah tantangan zaman dengan berbagai dinamika dan fluktuasinya,” terangnya.Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., mengatakan Prof Haedar Nashir merupakan tokoh yang konsisten dan berkomitmen menjalankan setiap tugas pengabdiannya dalam bidang pendidikan, sosial, politik dan kemanusiaan.“Selamat kepada Prof Haedar Nashir semoga terus berkarya dalam tugas pengabdian di masa depan, terus bertumbuh dan bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat,” terangnya.*

4 Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur

ADA beberapa penyebab suami loyo di tempat tidur atau mengalami penurunan performa di tempat tidur. Berikut beberapa faktor yang umum terjadi:1. Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur: Kesehatan FisikMasalah kesehatan kronis: Seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung, atau obesitas yang dapat memengaruhi aliran darah dan stamina.Ketidakseimbangan hormon: Kadar testosteron yang rendah dapat menurunkan libido dan energi.Penyakit lain: Seperti gangguan tiroid atau masalah neurologis.BACA JUGA: 5 Manfaat Berdoa Sebelum Jima yang Jarang Disadari Suami Istri2. Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur:Kesehatan PsikologisStres dan kecemasan: Masalah pekerjaan, keuangan, atau keluarga dapat memengaruhi performa seksual.Depresi: Kondisi ini sering menyebabkan kehilangan minat pada aktivitas seksual.Trauma atau tekanan emosional: Bisa jadi akibat pengalaman masa lalu.3. Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur: Gaya HidupKurang olahraga: Aktivitas fisik yang minim dapat menurunkan kebugaran dan stamina.Pola makan buruk: Kekurangan nutrisi penting dapat memengaruhi energi dan fungsi tubuh.Kebiasaan buruk: Seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan narkoba. Ingatlah, ketiga hal ini dilarang alias haram dalam Islam.4. Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur: Masalah HubunganKurangnya komunikasi: Konflik atau kurangnya keintiman emosional dengan pasangan dapat mengurangi gairah.Monotoni: Aktivitas seksual yang rutin tanpa variasi bisa menurunkan minat.5. Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur: Efek Samping Obat atau TerapiBeberapa obat, seperti antidepresan, obat hipertensi, atau terapi medis tertentu, dapat memengaruhi gairah atau kemampuan seksual.BACA JUGA: Jika Jima Ketika Istri Haid, Ini Penyakit yang Bisa Diderita Laki-laki!Cara MengatasinyaKonsultasi dengan dokter: Untuk memeriksa kondisi kesehatan fisik atau hormon.Terapi pasangan: Membantu memperbaiki komunikasi dan hubungan emosional.Perubahan gaya hidup: Makan sehat, olahraga teratur, dan hindari kebiasaan buruk.Manajemen stres: Dengan konseling psikologis.Jika masalah terus berlanjut, penting untuk mencari bantuan profesional agar dapat menemukan solusi yang tepat. []

Genosida dan Pemboman ‘Israel’ Berulang Hancur Leburkan Gaza 

Hidayatullah.com—Serangan bom berulang-ulang, pengepungan yang mencekik dan blokade tanpa henti selama 14 bulan terakhir telah menghancurkan kondisi kehidupan di Gaza, demikian laporan baru dari Doctors Without Borders (MSF).Dalam laporannya berjudul; “Gaza: Kehidupan dalam Perangkap Kematian”, organisasi kemanusiaan medis internasional meminta semua pihak segera melakukan gencatan senjata guna menyelamatkan nyawa dan memungkinkan aliran bantuan kemanusiaan.Penjaah ‘Israel’ harus menghentikan serangan yang menargetkan dan membunuh warga sipil tanpa pandang bulu, sementara sekutunya harus bertindak tanpa penundaan untuk melindungi nyawa warga Palestina dan menegakkan aturan perang, menurut laporan tersebut.Sekretaris Jenderal Doctors Without Borders, Christopher Lockyear mengatakan masyarakat Gaza sedang berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi apokaliptik; namun “tidak ada tempat yang aman, tidak ada seorang pun yang dikecualikan dan tidak ada jalan keluar dari wilayah kantong yang hancur ini”.Lockyear, yang mengunjungi Gaza awal tahun ini, mengatakan serangan militer baru-baru ini di utara merupakan cerminan dari perang brutal yang dilancarkan tentara penjajah di Gaza.“Kami melihat tanda-tanda jelas pembersihan etnis ketika warga Palestina dipaksa mengungsi, dijebak, dan dibom,” katanya.“Apa yang tim medis kami saksikan di lapangan selama konflik ini konsisten dengan gambaran yang diberikan oleh semakin banyak pakar hukum dan organisasi yang menyimpulkan bahwa genosida sedang terjadi di Gaza.”“Meskipun kita tidak memiliki kewenangan hukum untuk menentukan niat tersebut, tanda-tanda pembersihan etnis dan penghancuran yang berkelanjutan – termasuk pembunuhan massal, cedera kesehatan fisik dan mental yang serius, pemindahan paksa dan kondisi kehidupan yang tidak memungkinkan bagi warga Palestina di bawah blokade dan pemboman – tidak dapat disangkal,” dia menambahkan.Hingga saat ini, lebih dari 45.000 warga Palestina telah syahid dalam aksi genosida di Gaza, termasuk delapan anggota Doctors Without Borders, menurut Kementerian Kesehatan.PBB awal tahun ini memperkirakan lebih dari 10.000 mayat masih terkubur di bawah reruntuhan.Sementara itu, Doctors Without Borders mengatakan meskipun serangan militer Israel di Gaza berakhir hari ini, dampak jangka panjangnya masih belum pernah terjadi sebelumnya karena skala kehancuran dan tantangan luar biasa dalam memberikan layanan kesehatan di seluruh Semenanjung.“Banyak orang yang terluka akibat perang berisiko terkena infeksi, amputasi, dan cacat permanen, dan banyak di antaranya memerlukan perawatan rehabilitasi selama bertahun-tahun.”“Efek fisik kumulatif dan trauma mental – yang dipicu oleh kekerasan ekstrem, kehilangan anggota keluarga dan rumah, pengungsian paksa yang berulang kali, dan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi – akan meninggalkan bekas luka yang bertahan selama beberapa generasi, “ tambah laporan itu.*

(Video) Karena Jenggot dan Sorban, Pria Muslim Ini Dipukuli Massa hingga Meninggal

Hidayatullah.com—Seorang pria Muslim berusia 48 tahun meninggal karena luka-lukanya enam hari setelah dia dipukuli secara brutal dengan tongkat oleh massa di desa Sapra, Saraikela-Kharsawan, Jharkhand, India pada 8 Desember.Maktoob Media hari Rabu memberitakan bahwa keluarga korban mengklaim Syeikh Tajuddin diserang hanya karena janggut dan sorbannya.Tajuddin, yang juga warga kawasan Masjid Baghdadiya di Kapali, Gausnagar, dan seorang pedagang ternak dan sayur-sayuran, dirawat di RIMS Ranchi setelah diserang massa.Laporan informasi pertama (FIR) diajukan ke Kantor Polisi Adityapur oleh keluarga Tajuddin dan sejauh ini, tersangka Mannu Yadav, Chela Yadav, Sanjay Yadav dan Gautham Mandal telah ditangkap.Terdakwa mengklaim serangan itu disebabkan oleh dugaan pencurian ternak, namun klaim tersebut dibantah oleh keluarga.“Seperti biasa, ayah saya keluar rumah untuk urusan bisnis pada pagi hari setelah menunaikan salat Subuh pada 8 Desember. Kemudian, sekitar pukul 22.00, saya menerima telepon dari Polisi Adityapur yang memberi tahu saya bahwa ayah saya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di TMH.“Dia kemudian dipindahkan ke RIMS Ranchi, di mana dia meninggal saat dirawat pada 13 Desember. Ia dimakamkan di kuburan Zakir Nagar di Jamshedpur setelah salat Isyak pada 14 Desember,” kata putra Tajuddin seperti dikutip Azadpur.Sementara itu, keponakan Tajuddin mengatakan paman dari pihak ibu adalah orang yang sangat sopan dan terkadang salat di masjid.Mengutip Indian American Muslim Council, pihak keluar yakin Sheikh Tajuddin dipukuli sampai mati hanya karena identitas Muslimnya, janggut dan sorbannya.*

Halal jadi Gaya Hidup, Pemerintah Desak Produk Lokal segera Urus Sertifikasi

Hidayatullah.com—Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mendorong agar produk-produk lokal Indonesia segera mendapat sertifikasi halal agar tidak kalah dengan barang-barang dari luar negeri seperti China, Amerika Serikat dan Singapura.Haikal mengatakan, produk halal saat ini sudah menjadi tren dunia, bahkan di negara-negara yang penduduknya bukan muslim. Menurut Haikal, peluang ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.“Halal sudah jadi tren dunia dan modernisasi. Jadi halal bukan hanya untuk masyarakat muslim tapi halal sudah jadi lifestyle (gaya hidup), makanya barang-barang yang kita produksi saat ini harus segera ditetapkan halal,” kata Haikal dalam Ekspor Produk Halal Indonesia yang hadir secara daring di Jakarta, Jumat.Ia mengatakan, saat ini ekspor produk halal Indonesia masih kalah dengan China yang bukan anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Tak hanya itu, Brasil juga telah melakukan ekspor untuk produk makanan halal yang jumlahnya mencapai 27,9 miliar dolar AS.Peluang pasar halal ini, juga telah diambil oleh Korea Selatan. Haikal menyampaikan, perusahaan farmasi terbesar di Korea Selatan sudah memberi sertifikat halal dan semua produk makanan dan minuman, obat, serta kosmetik juga akan bersertifikat pada 2026.“Sementara kita di sini belum masuk label halal dan tidak giat dalam mendaftarkan, akhirnya secara psikologis masyarakat memilih yang ada label halal, yang akhirnya kita akan menjadi konsumsi barang-barang asing lagi,” ujar Haikal.*

Iraq akan Memulangkan tentara Rezim Bashar ke Suriah

Hidayatullah.com—Iraq mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan mulai memulangkan tentara rezim Bashar al-Assad yang digulingkan ke Suriah.Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Miqdad Miri mengatakan bahwa proses pemulangan tentara Suriah ke negara mereka akan dimulai pada hari itu juga, kantor berita negara INA melaporkan.“Proses tersebut akan dilakukan setelah koordinasi dengan otoritas Suriah,” tambahnya.Meski demikian,  senjata mereka tetap berada dalam tahanan Iraq, menunggu penyerahan kepada pemerintah baru Suriah setelah terbentuk, menurut pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Iraq.Pernyataan yang dipublikasikan oleh Kantor Berita INA, mengungkapkan bahwa para tentara, termasuk perwira dan personel yang ditempatkan di perbatasan al-Bukamal, baru-baru ini mencari perlindungan di Iraq.“Pada tanggal 7 Desember, personel militer Suriah, termasuk perwira, tentara, dan penjaga di perbatasan al-Bukamal, memasuki Irak untuk mencari perlindungan karena kejadian baru-baru ini di Suriah,” bunyi sebuah pernyataan dikutip Anadolu Agency.Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Iraq mengizinkan mereka masuk atas dasar kemanusiaan setelah memperoleh persetujuan resmi.Menurut laporan media, lebih dari 3.000 tentara Suriah melarikan diri ke Iraq setelah jatuhnya rezim Bashar Assad pada 8 Desember.Bashar Assad, memimpin Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.*

Join our community of SUBSCRIBERS and be part of the conversation.

To subscribe, simply enter your email address on our website or click the subscribe button below. Don't worry, we respect your privacy and won't spam your inbox. Your information is safe with us.