<img width="2048" height="1365" src="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?fit=2048%2C1365&ssl=1" class="attachment-full size-full wp-post-image" alt="" decoding="async" fetchpriority="high" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?w=2048&ssl=1 2048w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=300%2C200&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=1024%2C683&ssl=1 1024w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=768%2C512&ssl=1 768w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=1536%2C1024&ssl=1 1536w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=750%2C500&ssl=1 750w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?resize=1140%2C760&ssl=1 1140w" sizes="(max-width: 2048px) 100vw, 2048px" data-attachment-id="474387" data-permalink="https://www.arrahmah.id/kaum-muda-as-lebih-kritis-terhadap-israel-dibanding-warga-amerika-lainnya/afp-com-20231115-ph-gty-1795529053-highres/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?fit=2048%2C1365&ssl=1" data-orig-size="2048,1365" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres" data-image-description="" data-image-caption="
Demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di dekat Universitas Columbia di New York pada 15 November 2023. (Foto: AFP)
” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?fit=300%2C200&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/afp.com-20231115-PH-GTY-1795529053-highres.jpg?fit=1024%2C683&ssl=1″ />
WASHINGTON (Arrahmah.id) – Di saat opini publik secara umum terpecah atas sikap Presiden AS Joe Biden terhadap perang di Gaza, sebuah survei dari Pew Research Center menunjukkan bahwa kaum muda Amerika lebih kritis terhadap perang “Israel” di Gaza dibandingkan dengan warga negara lainnya.
Meskipun ada perdebatan sengit di Washington tentang agenda terkait perang dan bagaimana perang tersebut akan memengaruhi peluang terpilihnya kembali Biden, survei ini juga menemukan bahwa banyak warga Amerika yang tidak mengikuti isu ini dengan seksama atau tidak terlalu memperhatikannya.
Sebanyak 40 persen responden survei mengatakan bahwa mereka tidak yakin apakah Biden telah mencapai keseimbangan yang tepat.
Di antara warga Amerika yang berusia 18 hingga 29 tahun, 46 persen responden mengatakan bahwa respon “Israel” terhadap serangan 7 Oktober tidak dapat diterima, lansir MEMO (12/6/2024).
Sebanyak 21 persen mengatakan dapat diterima, sementara sisanya mengatakan tidak yakin.
Pandangan orang Amerika yang lebih tua sangat berbeda dengan pandangan orang yang lebih muda.
Sementara 53 persen dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas mendukung respon “Israel”, 29 persen menyebutnya tidak dapat diterima.
Biden (81), yang menganggap dirinya sebagai pendukung setia “Israel”, sangat membela “Israel” untuk merespon serangan yang dilakukan oleh Hamas.
Terlepas dari dukungan militer dan diplomatiknya terhadap “Israel”, Biden juga mengkritik para pemimpin “Israel” karena tidak melakukan cukup banyak hal untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Menjelang pemilihan umum AS, semua perhatian terfokus pada negara bagian Michigan, di mana Biden harus memenangkan pemilihan pada November, di mana ia akan bersaing dengan mantan presiden, Donald Trump.
Muslim dan sebagian besar warga AS keturunan Arab di Michigan dapat memainkan peran yang menentukan dalam kompetisi ini.
Jajak pendapat ini juga menunjukkan pandangan yang beragam di kalangan Partai Demokrat mengenai penanganan Biden terhadap perang di Gaza.
Sebanyak 34 persen anggota Partai Demokrat mengatakan bahwa Biden berpihak pada “Israel”, dan 29 persen mengatakan bahwa ia telah mencapai keseimbangan yang tepat.
Survei yang diikuti oleh 12.693 orang ini juga mengungkap pandangan kritis yang tajam dari warga Muslim AS terhadap “Israel”.
Sebanyak 21 persen Muslim menganggap serangan Hamas pada 7 Oktober dapat diterima.
Menurut jajak pendapat tersebut, 62 persen orang Yahudi AS mengatakan bahwa penanganan “Israel” terhadap perang di Gaza dapat diterima.
Meskipun komunitas Yahudi lebih kritis terhadap “Israel” dibandingkan dengan Protestan Evangelis, angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional. (haninmazaya/arrahmah.id)
Sumber Klik disini