<img width="1155" height="650" src="https://muslimnews.id/wp-content/uploads/2023/10/instagram2.jpeg" class="attachment-post-thumbnail size-post-thumbnail wp-post-image" alt="" decoding="async" fetchpriority="high" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?w=1155&ssl=1 1155w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?resize=300%2C169&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?resize=1024%2C576&ssl=1 1024w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?resize=768%2C432&ssl=1 768w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?resize=750%2C422&ssl=1 750w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?resize=1140%2C642&ssl=1 1140w" sizes="(max-width: 1155px) 100vw, 1155px" data-attachment-id="460297" data-permalink="https://www.arrahmah.id/instagram-blokir-akun-pro-palestina-terkenal-eye-on-palestina/instagram2/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?fit=1155%2C650&ssl=1" data-orig-size="1155,650" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="instagram2" data-image-description="" data-image-caption="
Instagram menyensor konten online pro-Palestina di tengah serangan gencar “Israel” di Gaza [Getty]
” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?fit=300%2C169&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2023/10/instagram2.jpeg?fit=1024%2C576&ssl=1″ />
GAZA (Arrahmah.id) – Instagram dilaporkan telah menangguhkan akun berita terkemuka Palestina Eye on Palestine (@eye.on.palestine), sumber utama berita di Gaza, dan platform media sosial milik Meta mencatat akun tersebut sebagai upaya peretasan.
Akun Eye on Palestine, yang memiliki lebih dari enam juta pengikut, setiap hari mendokumentasikan pelanggaran “Israel” di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.
Sejak dimulainya genosida “Israel” di Gaza pada 7 Oktober, akun tersebut telah menjadi sumber utama berita terkait pengeboman “Israel” terhadap wilayah kantong tersebut, unggahannya sering dibagikan atau diunggah ulang oleh pengguna Instagram lainnya.
Mereka juga menyediakan video dan gambar langsung dari Gaza di tengah pemadaman internet dan listrik yang diberlakukan oleh “Israel”, sehingga menghambat pertukaran berita dan informasi di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.
Akun tersebut juga membagikan unggahan dalam berbagai bahasa, termasuk Arab, Inggris, Jerman, dan Turki.
Akun cadangan Eye On Palestine, Eye on Palestine 2 (@eye.on.palestine2) juga tidak tersedia.
Hal ini memicu reaksi balik dari para aktivis dan personel media online, yang mengecam dugaan penyensoran konten pro-Palestina oleh platform media sosial.
Seorang jurnalis, Hebh Jamal, menuduh Meta melakukan “tindakan sensor yang keji”.
“Catatan-catatan ini adalah satu-satunya sumber laporan langsung kami tentang apa yang terjadi di wilayah pendudukan Palestina dan Gaza,” katanya.
Cendekiawan Muslim terkemuka Dr Omar Suleiman juga mengecam tindakan tersebut, dan menyebut penangguhan Eye on Palestine sebagai hal yang “berbahaya dan merusak”.
Menanggapi penghapusan halaman tersebut, Meta membea diri dengan menyebutkan bahwa staf keamanannya telah “mendeteksi kemungkinan upaya peretasan yang meningkatkan kekhawatiran keamanan”, menurut laporan situs AS NBC News.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Meta Andy Stone mengatakan kepada outlet tersebut: “Akun-akun ini awalnya dikunci karena alasan keamanan setelah ada tanda-tanda penyusupan, dan kami berupaya menghubungi pemilik akun untuk memastikan mereka memiliki akses.”
Langkah ini dilakukan ketika Meta – yang juga memiliki Facebook, WhatsApp dan Messenger – mendapat kecaman karena diduga menyensor atau membatasi konten pro-Palestina di tengah serangan paling kejam “Israel” di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 6.500 warga Palestina dan melukai lebih dari 17.000 orang.
Perang “Israel” juga telah menimbulkan bencana kemanusiaan di wilayah tersebut. Sistem layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran, sementara makanan, bahan bakar dan air terputus ketika “Israel” melakukan pengepungan total terhadap wilayah tersebut dua pekan lalu.
Pengguna Instagram menuduh platform tersebut menjalankan shadow bans kepada mereka, di mana platform media sosial membatasi visibilitas unggahan yang dibagikan tanpa memberi tahu mereka.
Tuduhan tersebut dilontarkan pengguna media sosial karena banyak yang menyadari adanya penurunan jumlah penayangan konten pro-Palestina yang diunggah di fitur Instagram Story.
Tuduhan serupa juga dilontarkan terhadap X, yang telah menghapus beberapa akun yang diklaim “berafiliasi dengan Hamas”. (zarahamala/arrahmah.id)
Sumber Klik disini