<img width="1024" height="563" src="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?fit=1024%2C563&ssl=1" class="attachment-full size-full wp-post-image" alt="" decoding="async" fetchpriority="high" srcset="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?w=1024&ssl=1 1024w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?resize=300%2C165&ssl=1 300w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?resize=768%2C422&ssl=1 768w, https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?resize=750%2C412&ssl=1 750w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px" data-attachment-id="474401" data-permalink="https://www.arrahmah.id/dikecam-banyak-pihak-lima-siswi-smp-yang-olok-olok-penderitaan-anak-anak-palestina-akhirnya-meminta-maaf/siswi-2/" data-orig-file="https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?fit=1024%2C563&ssl=1" data-orig-size="1024,563" data-comments-opened="1" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"0"}" data-image-title="siswi" data-image-description="" data-image-caption="
Lima siswi SMP yang menghina dan membuat lelucon tentnag penderitaan anak-anak Palestina.
” data-medium-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?fit=300%2C165&ssl=1″ data-large-file=”https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2024/06/siswi.webp?fit=1024%2C563&ssl=1″ />
JAKARTA (Arrahmah.id) – Lima siswi SMP yang menghina dan membuat lelucon tentang penderitaan anak-anak Palestina akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf tersebut mereka sampaikan setelah video penghinaan itu tersebar luas dan mendapat berbagai kecaman dari netizen.
Dalam video permintaan maaf yang beredar di media sosial kelima siswi SMP tersebut duduk berdampingan dengan muka menyesal. Kemudian, satu per satu dari mereka meminta maaf atas tindakan mereka yang menghina anak-anak Palestina.
Yang pertama berbicara dan meminta maaf adalah siswi dari SMPN 216 yang juga merekam video lelucon tentang penderitaan anak-anak Palestina tersebut.
“Selamat malam, saya di sini meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas tindakan tidak terpuji yang telah saya lakukan. Saya benar-benar tidak berniat untuk menghina atau melecehkan suatu pihak tertentu. Saya juga tidak berniat untuk mendokumentasikan suatu kejadian secara spontan dan lalu saya mempostingnya di akun sosial media saya,” ujar siswi SMPN 216 tersebut.
“Saya sadar akan kejadian ini merugikan banyak orang. Saya benar-benar menyesal. Saya benar-benar merasa salah. Saya berharap ini semua bisa cepat selesai dan bisa dimaafkan. Saya selalu pemosting video tersebut benar-benar meminta maaf dan saya akan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama,” lanjutnya.
Permintaan maaf itu kemudian dilanjutkan satu per satu oleh anak SMP lainnya yang ada dalam video viral tersebut.
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun chirenggs di Instagram viral di media sosial.
Dalam video viral itu, sekelompok siswi SMP membuat lelucon tentang penderitaan anak-anak Palestina. Mereka menyantap makanan siap saji sambil bergurau seolah-olah apa yang mereka makan merupakan tulang, daging dan darah anak Palestina
Rekaman dimulai dari seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya tengah makan tulang ayam. Tulang ayam itu disebut tulang anak-anak Palestina.
“Makan tulang anak-anak Palestina,” kata remaja putri tersebut.
Video berpindah ke remaja putri lainnya berbaju merah yang juga menggunakan kacamata. Dia menunjukkan ayam yang sudah dicocol saus sambal dengan narasi serupa.
“Darah anak Palestina,” ujar dia sembari disambut gelak tawa remaja putri lainnya.
Remaja lainnya juga membuat guyonan yang senada.
“Daging anak Palestina,” katanya.
“Ini bukan saus, darah anak Palestina,” remaja lain menimpali.
Video yang beredar luas di berbagai media sosial ini mendapat banyak kecaman dari netizen. Sebab, dinilai keterlaluan dan mencederai toleransi. (Rafa/arrahmah.id)
Sumber Klik disini